Pertengahan tahun 2018, ada tiga kejuaraan bulutangkis level internasional yang jadwal penyelenggaraannya berurutan. Indonesia Terbuka dan Kejuaraan Dunia digelar bulan Juli kemudian disusul Asian Games pada bulan Agustus.
"Bulan depan ada Piala Thomas dan Uber, lalu di awal Juli ada Indonesia Open dan akhir Juli Kejuaraan Dunia. Dan pertengahan Agustus ada Asian Games, jadi ini merupakan tantangan pebulutangkis Indonesia di tengah jadwal sangat padat," kata Alan, di sela jumpa pers Daihatsu Astec Open 2018, di Yogyakarta, Senin (23/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Indonesia Open peserta ada sekitar 45 negara, kalau Asian Games negara di Asia. Meski peta kekuatan bulutangkis dunia banyak di negara Asia, tapi untuk levelnya tetap lebih tinggi Kejuaraan Dunia karena bisa diikuti sekitar 70 negara," jelasnya.
Saat ini, PBSI masih menggodok strategi agar para atlet bisa bermain maksimal di tiga event tersebut selain tentunya persiapan akhir menjelang Piala Thomas dan Uber.
Alan melihat kekuatan utama Indonesia saat ini masih berada di ganda putra dan ganda campuran tanpa mengesampingkan nomor lainnya yang diharapkan mampu mendulang prestasi.
"Di Asia saat ini banyak kekuatan dunia bulutangkis, ada Jepang, Cina, Korea, Thailand, dan negara Eropa seperti Denmark dan Inggris," imbuh suami Susy Susanti ini.