Menteri Basuki menggelar inspeksi di kawasan GBK pada Kamis (10/5/2018). Ditemani jajarannya, ia mengecek sejumlah lokasi yang pembangunannya sedang dikebut.
Ada beberapa titik yang memang masih belum rampung untuk menyambut Asian Games. Di antaranya beberapa venue seperti bisbol, squash, dan area penunjang seperti taman dan trotoar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menteri Basuki sendiri mengecek semua area itu. Di sela-sela kunjungannya, ia menyempatkan jajan kopi sambil beristirahat sejenak.
"Ayo jajan dulu, beli kopi dulu sini semua," kata Basuki kepada semua yang mengikutinya.
Sambil menyesap kopi hitam, ia kemudian berbincang dengan pedagang. "Jangan lupa, kebersihannya dijaga ya pak," Basuki mengingatkan.
![]() |
Di kawasan GBK sendiri, ada banyak penjaja kopi keliling. Menggunakan gerobak yang dikelola Koperasi GBK, para pedagang menjual dagangannya setiap hari untuk pengunjung.
Direktur Pembangunan dan Pengembangan Usaha Pusat Pengelolaan Kompleks Gelora Bung Karno, Gatot Tetuko, menjelaskan ada sekitar 30 gerobak yang beroperasi di kawasan GBK.
![]() |
Itan, 35 tahun, mengaku sehari-hari menjual dagangannya di kawasan Gelora Bung Karno. Sejak subuh hingga pukul 10 malam, ia menjual minuman dan berbagai makanan ringan kepada pengunjung yang datang.
Untuk pendapatannya, ia mengaku uang yang terkumpul bisa mencapai Rp 2 juta per hari dan menggunakan sistem bagi hasil dengan koperasi GBK.
"Ya enggak tentu, kalau ada pertandingan atau lagi ramai ya bisa lebih," kata Itan, ayah dua anak asal Sukabumi itu.
"Ya kalau dihitung-itung cukuplah buat anak-anak jajan. Sebulan saya bisa mengantongi Rp 3 jutaan."
Dan inilah aksi Menteri Basuki jajan kopi saat cek kesiapan Asian Games:
(yna/mrp)