Memainkan laga semifinal di Impact Arena, Jumat (25/5/2018), Thailand menundukkan China 3-2. Sukses tim tuan rumah ditentukan oleh kemenangan tiga nomor tunggal dari Ratchanok Inanton, Nitchaon Jindapol, dan Busanan Ongbamrungphan.
Ini adalah prestasi terbaik Thailand di kejuaraan bulutangkis beregu putri paling bergengsi ini. Sebelumnya, laju terjauh Thailand hanya sekali menjejak semifinal pada 2012 di Wuhan. Sementara itu, untuk pertama kalinya bagi China gagal menembus final.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Thailand akan berebut Piala Uber dalam laga final melawan Jepang, Sabtu (26/5/2018). Sebelumnya, Jepang mengatasi Korea 3-1 di semifinal lainnya.
"Harapan sebagian besar orang untuk melihat Thailand berlaga di final, melawan Jepang. Hari ini kami berhasil," kata pelatih kepala Thailand Rexy Mainaky kepada pewarta di Bangkok.
![]() |
"Saya merasa ini saatnya mengubah bulutangkis di Thailand. Orang-orang berpikir bahwa kalau Anda ingin membuat sesuatu maka Anda harus pergi jauh. Kalau kita ingin menghasilkan sesuatu yang bagus kita harus berbuat yang berbeda dari masa lalu," ujar dia.
"Tap,i saya merasa berterimakasih kepada BAT (PBSI-nya Thailand) yang mempercayai kami, mendukung kami, saya sendiri, jajaran pelatih dan pemain mendapatkan dukungan penuh. Selama bertahun-tahun lalu Thailand tidak pernah berlatih bersama melakukan pemusatan latihan, dan sekarang kami melakukannya dan itu terbayar sekarang. Kita bisa melihat memiliki team spirit yang memengaruhi rekan-rekan mereka di atas lapangan," bekas ketua bidang pembinaan dan prestasi PP PBSi itu menjelaskan.
Ratchanok Intanon Sebagai Kunci
Rexy mengungkapkan bahwa kunci kemenangan timnya ada di kemenangan Intanon. Intanon berhasil meraih kemenangan pertamanya atas Chen Yufei lewat kemenangan tiga gim 15-21, 21-9, 21-14 saat turun di partai pertama.
"(Kuncinya) di awal. Ratchanok karena di pertemuan-pertemuan terakhir itu Ratchanok banyak kalah dan juga penampilan yang baik dari Nitchaon. Setelah di awal set tidak berkembang, akhirnya dia bisa bangkit untuk mengontrol situasi di set kedua dan set ketiga," peraih medali emas Olimpiade 1996 itu bersama Ricky Soebagdja itu menambahkan.
"Di ganda kita sedikit membuat China repot. Kita melihat tipe bermain China hampir sama dengan pemain-pemain kita. Jadi kenapa kita tidak ada perubahan susunan pemain karena kecocokan dalam tipe permainan masuk dengan kita," dia menambahkan.
(rin/fem)