Alya berupaya keras untuk bisa mendapatkan penghasilan tambahan di luar uang saku pelatda. Caranya, dengan melatih renang anak-anak secara privat.
Alya juga belajar nyetir. Dia ingin segera bisa mengendarai mobilnya sendiri ke mana-mana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukan apa-apa, Alya ingin agar mamanya tak perlu menunggunya latihan hingga larut malam. Padahal, sang mama, Septi Susanti, yang seorang karyawan sudah meninggalkan rumah sejak pukul 05.00.
"Ada masa-masa berat, sekitar tiga tahun, saat mama harus nungguin aku latihan sampai pukul 22.00. Padahal mama berangkat dari rumah pukul 05.00," kata Alya dalam wawancara One on One dengan detikSport.
"Aku bilang ke diri sendiri agar jangan sampai situasi ini berlarut-larut. Aku mau mama enggak perlu capek nunggu aku. Jadi, aku bertekad untuk bisa segera punya mobil. Banyak yang ngatain aku gaya-gayaan beli mobil, padahal aku cuma ingin mama enggak kecapekan," ujar Alya yang belajar renang di Bekasi Central Aquatic kemudian berlanjut ke Cucut Jakarta Water Club itu.
"Seluruh tabunganku aku kuras. Aku ngelatih di sana-sini. Pokoknya itu demi mama. Dia segalanya buat aku. Aku ingin agar mama nggak usah susah lagi, biar aku saja yang sekarang nyenengin mama," Alya menegaskan.
Akhirnya mobil itu terbeli. Alya pun bisa pergi dan pulang latihan tanpa perlu merepotkan mamamnya.
Baca Juga: Ada Intrik dan Politik Tak Surutkan Hasrat Alya Jadi Atlet
(fem/fem)