Pengurus Besar Persatuan Angkat Berat, Binaraga, dan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABBSI) melaksanakan seleksi terakhir pembentukan tim inti Asian Games pada Kamis (28/6/2018), di Mess Kwini, Senen, Jakarta Pusat.
Dari seleksi itu, ada 16 lifter putri yang ikut dan tujuh di antaranya merupakan atlet-atlet pelatnas angkat besi. Hasilnya, angkatan Sri Wahyuni menjadi yang paling menonjol.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Total angkatan Yuni melampaui juara dunia angkat besi dari India, Chanu Saikhom Mirabai, yang punya total angkatan terbaik 196 kg, dengan rincian 86 kg snatch dan 110 kg clean and jerk.
Manajer tim angkat besi, Dirdja Wihardja, mengapresiasi pencapaian Yuni. Namun, Dirdja akan terus mengevaluasi kekurangan para atletnya, terutama di angkatan snatch.
Dari tiga kali percobaan snatch, Yuni hanya berhasil di angkatan kedua dengan berat 86 kg. Sementara saat diujicobakan angkatan snatch 91 kg, dia gagal.
"Dengan angkatan 86 kg, kami sebenarnya prepare untuk Asian Games. Ini menjadi bagian strategi karena angkatan terbaik dia di Olimpiade adalah 85 kg. Nah, dengan dia bisa 86 kg di angkatan kedua, harapannya di Asian Games di angkatan pertama bisa langsung dapat 86 kg, dan selanjutnya di angkatan kedua dan ketiga buat strategi baru," kata Dirdja.
Dengan seleksi ini, kepercayaan diri Yuni diharapkan semakin meningkat. Namun, tetap harus ada evaluasi untuk 50 hari ke depan.
"Yang jelas 50 hari menuju Asian Games ini kami mengevaluasi semua hal. Dengan hasil tes ini kami evaluasi per individu, seperti Sri untuk angkatan snatch 91 kg gagal. Itu kami evaluasi kekurangan detailnya apa. Apakah itu power atau apapun itu," kata Dirdja.
Selain Yuni, lifter putri lainnya yang menunjukkan perfoma bagus adalah Syarah Anggraini yang menembus total angkatan 198 kg, dengan rincian snatch 87 kg dan 111 kg untuk clean and jerk.
"Yang jelas hasil hari ini akan menjadi acuan kami untuk menentukan tim inti angkat besi sebelum entry by name 30 Juni nanti. Malam ini kami langsung rapat. Minimal angkatan total anak-anak tadi menembus 10 besar Asia semua," tutur Dirdja.
(mcy/mfi)