Liliyana masih memiliki satu tugas utama lagi, tampil dan meraih medali emas di Asian Games 2018. Dengan target itu, bersama Tontowi Ahmad, Liliyana tak dipatok podium di Indonesia Terbuka 2018 mulai 3-8 Juli di Istora Gelora Bung Karno (GBK), Senayan.
"Kemungkinan besar memang ini Indonesia Open terakhir buat saya. Tapi, saya juga tidak mau terlalu menggebu-gebu karena terakhir, saya ingin kasih yang terbaik. Walaupun tahun lalu sudah juara Indonesia Open, rasa penasaran sedikit hilang," ujar Liliyana dalam acara konferensi pers Blibli Indonesia Open 2018 di Hotel Sultan, Senin (2/7).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tonton juga video 'Ayunan Akhir Raket Owi-Butet di Indonesia Open 2018':
"Pasti saya akan merindukan momen-momen itu (tanding di Istora), apalagi sebagai tuan rumah. Suporternya luar biasa, dukungannya luar biasa, saya akan kangen masa-masa itu," dia menambahkan.
Liliyana sudah menyiapkan pensiun sejak lama. Ke depan, Liliyana akan mengisi waktunya dengan mengurus bisnis, diantaranya sebuah pusat refleksi keluarga dan beberapa bisnis properti. Liliyana belum terpikir untuk menjadi seorang pelatih.
"Sebelum pensiun, saya sudah mempersiapkan diri untuk berbisnis. Saya buka family reflexology, tetapi tidak bersaing dengan cik Susy (Susanti) hahaha," Liliyana menjelaskan.
"Tidak tertutup kemungkinan saya masih bergelut di bulutangkis. Saya belum kepikiran jadi pelatih, karena nggak selamanya pemain bagus itu bisa jadi pelatih yang bagus," Butet menegaskan.
Di Indonesia terbuka, Liliyana/Owi, yang tampil sebagai unggulan pertama, menghadapi Tan Kian Meng/Lai Pei Jing dari Malaysia.