Di Istora Senayan, Gelora Bung Karno, Selasa (3/7/2018), Fitriani yang berperingkat 41 dunia menelan kekalahan dua gim langsung dengan skor 8-21, 16-21.
Fitriani tak kuasa meladeni Intanon yang tampil dengan serangan-serangan tajamnya. Apalagi Fitriani juga beberapa kali justru melakukan kesalahan-kesalahan sendiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pukulan-pukulan atas lawan cukup bagus, seharusnya pengembalian saya melewati badannya. Bola-bola lawan juga lebih bervariasi, saya kalah matang, dan kalah dari segi pukulan," ujar Fitriani usai laga.
"Sebetulnya saya sudah mempelajari permainannya, tetapi dia kan juga menonton pertandingan saya. Dia tahu kelemahan dan kebiasaan saya. Hari ini saya merasa belum maksimal, di akhir baru dapat permainannya, tetapi saya malah buru-buru menyerang," ucapnya.
Bagi Fitriani, kekalahan ini menjadi yang kelima dari pemain berperingkat 4 dunia itu. Fitriani belum pernah menang dari Intanon.
"Kalau bertemu lagi, pertahanan saya harus rapat, main safe, fokus jangan sampai ada celah untuk serangannya," kata Fitriani.
Indonesia masih menyisakan tiga wakil tunggal putri Indonesia yang akan bertanding yakni Gregoria Mariska Tunjung, Dinar Dyah Ayustine, dan Lyanny Alessandra Mainaky.
(mcy/krs)