Maria sukses menggondol medali emas Asian Games 2014 Incheon. Hasil manis itu dilanjutkan dengan berhasil lolos kualifikasi Olimpiade 2016 Rio de Janeiro limit A pada kualifikasi yang digeber bersamaan dengan SEA Games 2017 di Kuala Lumpur.
Apes bagi Maria, di hari berikutnya, saat bergelut untuk memperebutkan kualifikasi olimpiade Rio di nomor lompat jangkit. Saat menjalani perlombaan itu, dia cedera.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada 2014 saya merasa semua berjalan lancar, dari latihan sampai mendapatkan medali emas Asian Games. Kemudian di 2015 di kualifikasi olimpiade hasil bagus dengan bisa lolos, tapi besoknya malah cedera dan harus istirahat total selama enam bulan," kata Maria dalam wawancara One on One dengan detikSport.
"Tahun itu, 2015, menjadi tahun yang tak akan saya lupakan. Sebab, hari ini luar biasa gembira dengan limit ke olimpiade itu, tapi besok cedera parah," ujar dia.
Cedera kaki kanan itu membuat Maria merasa dunia kiamat. Tak ada latihan yang biasa dijalani pagi dan sore. Juga potensi terburuk, tak bisa tampil di Olimpiade Rio.
"Beruntung PASI menangani cedera saya dengan sangat baik. Dua pekan sekali saya terapi di Singapura. Sampai saya bisa ikut SEA Games lagi, persiapan ke Asian Games dan dibawa ke AS," ujar dia.
Kini, Maria terus berlatih dan tetap menjalani terapi untuk memulihkan cederanya. Maria diharapkan untuk bisa menyumbangkan medali emas Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang.
Tonton juga video Maria Londa di sini
(mcy/fem)