Saat ini, Crismonita menjadi salah satu pebalap nasional. Bersama-sama pebalap pelatnas lain, dia berlatih keras untuk tampil di Asian Games 2018 Jakarta dan Palembang.
Tuntutan mengayuh sepeda dengan kecepatan tinggi membuat Crismonita akrab dengan jatuh-jatuh. Ketiban sepeda, terseret, tertabrak pebalap lain, dan insiden lain bisa menimpanya setiap saat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Awal-awal latihan sepeda untuk perlombaan itu sering banget jatuh. Kena pedal, aspal. Lecet, sampai berdarah-darah itu sudah biasa," kata Crismon, sapaan karib Crismonita dalam wawancara One on One dengan detikSport.
Setelah jatuh dan lecet, Crismonita dan rekan-rekan satu tim di balap sepeda bahkan tak bisa bermanja-manja. Biasanya sih setelah istirahat tiga hari sampai sepekan, kemudian mereka harus berlatih lagi. Bahkan, kalau sedang perlombaan tanpa ampun, asal tak cedera parah, mereka harus kembali ke lintasan untuk adu kecepatan.
"Awalnya kapok, "kok gini banget sih?" Tapi lama-lama biasa. Jadi, enggak masalah. Paling sakit saat lukanya dibersihkan dari aspal yang nempel," ujar Crismon.