Sebelumnya, Menpora Imam Nahrawi mengatakan bahwa kepastian itu baru akan terlihat setelah nama-nama dari negara peserta masuk. Setelah itu, Imam baru dapat mengumumkan ke publik. Namun, sejak toleransi batas akhir entry by name yang diberikan Panitia Penyelenggara Asian Games (INASGOC) pada 5 Juli lalu terlewati, Kemenpora belum membuat pengumuman lebih detail terkait dari mana sumber emas Indonesia.
Imam baru dapat menyebutkan bahwa dari 40 cabang olahraga yang dipertandingkan di Asian Games, 12 di antaranya berpotensi menyumbangkan medali emas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita punya juara-juara dunia yang saat ini menempati peringkat satu dunia seperti di cabang olahraga bulutangkis, jetski, paralayang, wushu, pencak silat, dan panjat tebing. Kami berharap konsistensi para atlet untuk mempersembahkan prestasi yang terbaik, dan meraih medali sesuai dengan yang kami harapkan," kata Imam di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Kamis (12/7/2018).
Hal senada diungkapkan Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora Mulyana. Dia malah baru akan memanggil kembali cabang-cabang olahraga pekan depan untuk memastikan nomor-nomor unggulan yang diproyeksikan meraih medali emas di multievent terbesar se-Asia tersebut.
"Kami tetap pada prediksi 10 besar di Asian Games. Tapi untuk nomor-nomornya belum ada kepastian dari cabang olahraga. Karena itu, pekan depan kami akan panggil satu per satu cabor untuk meminta kepastian mereka," kata Mulyana.
Mulyana mengungkapkan berdasarkan Asian Games Incheon 2014, untuk mendapat posisi 10 besar Qatar harus mengantongi 10 medali emas. Dia optimistis jika hanya mendapat 12 emas saja target lolos 10 besar yang diharapkan pemerintah bakal tercapai.
"Sebetulnya bisa lebih dari itu. Tapi kami tidak ingin mengekspose banyak-banyak karena menyangkut sport intelligent," Mulyana menjelaskan.
(mcy/mfi)