Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan acara tersebut sangat langka karena terakhir kali terjadi di Kota Bandung pada sekitar tahun 1960.
"Ya kami ingin membuat karnaval, tapi itu harus diizinkan oleh panitia pusat," ujar pria yang akrab disapa Emil itu usai rapat Asian Games 2018 di Pendopo Kota Bandung, Jumat (13/7/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu Emil juga mengusulkan agar selama dibawa dari Pendopo ke Gesat tidak dengan cara lari. Tapi dibawa secara perlahan dengan berjalan kaki.
"Nanti di belakang obor kami siapkan seperti Asia Afrika, ada pasukan drum band, pasukan kavaleri, paskibra ikut. Jadi rame," katanya.
Setelah rombongan mendekati Gesat, Emil akan membawa sendiri obor tersebut untuk diserahkan langsung pada Pj Gubernur Jabar M Iriawan.
Baca juga: INASGOC Luncurkan Album Asian Games 2018 |
"Nanti Pak Iriawan menerima, dan mungkin ikut berlari keesokan harinya untuk melepas ke Garut," ucapnya.
Emil mengatakan selain rangkaian tersebut pemerintah berencana menyemarakkan Asian Games dengan membuat sejumlah acara. Selain itu lima titik di Kota Bandung akan dibuat mural dengan tema olahraga.
"GBLA (Gelora Bandung Lautan Api) kita sumbangkan untuk latihan-latihan jika dibutuhkan oleh tim sepakbola," ujarnya.
Meski begitu Emil belum bisa memastikan itu semua. Sebab rapat kali ini adalah yang pertama digelar sehingga masih ada kemungkinan banyak perubahan untuk menyambut obor Asian Games 11 Agustus nanti. (cas/yna)