Video tersebut diberi judul 'Menpora Bolehkan Judi Bola. Bejat..! Tumbangkan Rezim Ini di 2009". Berdurasi satu menit, video itu berisi potongan gambar saat Menpora mengisi Seminar dan Diskusi Nasional Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia (UI), tahun 2015
Imam memang membahas tentang judi sepakbola dalam kesempatan tersebut. Dia juga menyinggung soal undian Porkas dan SDSB yang menjadi bagian dari sejarah dunia olahraga Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun Menpora merasa kalau apa yang dia bicarakan dalam forum tersebut telah disalahartikan. Video yang beredar di masyarakat dinilai ditampilkan tanpa menghadirkan konteks pindato secara penuh.
"Saat itu Menpora tengah menjelaskan tentang kondisi persepakbolaan di tanah air dan menjelaskan betapa buruknya match-fixing atau pengaturan pertandingan di Indonesia, dan Menpora bercerita tentang praktik judi di Indonesia yang sempat marak pada akhir tahun 1980-an dan awal 1990-an yang dikelola oleh Porkas dan SDSB," demikian pernyataan Kemenpora yang diterima detikSport.
"Pada akhir tahun 80-an dan awal 90-an, ada fakta bahwa industri olahraga sepakbola Indonesia dibiayai dari judi, lebih jauh Menpora menjelaskan bahwa persoalan yang lebih kompleks terjadi ketika judi masuk ke lapangan untuk mengatur pertandingan, wasit, dan pelaksana pertandingan. Hal itu jelas melanggar marwah pertandingan dan slogan fair play sebagai landasan dalam setiap pertandingan," lanjut pernyataan itu.
Dalam beberapa kesempatan Menpora sebenarnya juga sudah menegaskan kalau judi tak punya tempat dalam olahraga Indonesia. Dia lantang menyuarakan pemberantasan judi sepakbola dan sempat juga menyatakan agar pemain yang terindikasi judi sepakbola mendapat tindakan tegas.
"Pernyataan saat itu tidak dalam konteks melegalkan judi. Karena dalam hukum Islam (sudah) jelas: judi dilarang dan haram hukumnya," tegas Imam nahrawi.
Keputusan membekukan PSSI disebut Imam menjadi salah satu bukti atas komitmen pihaknya memperbaiki cabang olahraga paling populer tersebut. Apalagi sebelumnya banyak beredar kabar tak sedap soal pertandingan-pertandingan yang diatur bandar judi.
"Saat itu, jika dicermati videonya secara utuh, justru Menpora sedang berupaya menyelamatkan sepakbola Indonesia dari bandar judi. Menpora sedang bersikap tegas kepada PSSI, terbukti dengan sikap pemerintah untuk membekukan organisasi PSSI pada 2015 karena dinilai tidak kredibel dalam mengurus persepakbolaan tanah air."
Kemenpora menilai beredarnya video tersebut terkait erat dengan situasi politik nasional. Dan sebagai bagian dari komitmen memerangi hoax, Kemenpora akan melaporkan tersebarnya video tak sesuai konteks tersebut ke Direktorat Siber Mabes Polri. (din/krs)