ASEAN School Games 2018 akan dilangsungkan di Shah Alam, Selangor, Malaysia pada 19-27 Juli 2018. Kontingen Indonesia di ASEAN School Games 2018 berkekuatan 231 orang, termasuk 158 atlet.
Kontingen Indonesia dilepas di Audiotorium Wisma Kemenpora, Senayan, Jakarta, Selasa (17/7/2018). Acara pelepasan tidak semeriah biasanya lantaran dilakukan mendadak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam sambutannya, Imam mengatakan, pengiriman atlet ke ASG menjadi bagian penting dalam mengasah atlet-atlet muda menuju ke level selanjutnya.
"Bahwa kita tahu bilamana kompetisi, turnamen, multievent, dan single event diproyeksikan lebih banyak lagi di usia-usia dini maka semakin kuat, berpengalaman, dan mereka terobsesi menjadi yang terbaik dan menjadi juara," tutur Imam membuka sambutannya.
"Betapa pentingnya, menurut saya, pengenalan dalam konteks fondasi karena karakter harus dibina, dibentuk, sejak usia dini. Saya sering mengulangi istilah bahwa tidak ada prestasi tanpa partisipasi. Inilah fondasi penting," ujarnya melanjutkan.
"Lalu Muhammad Zohri atlet kita itu juga masih di PPLP. Dan berulang-ulang Zohri ikut kejuaraan demi kejuaraan, baik level provinsi, nasional, Asia, bahkan dunia. Jadi menurut kami ASG ini sebuah fondasi penting untuk pengenalan bagaimana mereka bertanding, hasil latihannya, hasil pendidikannya, itu diujikan dengan negara-negara lain," kata Imam.
Di ASEAN School Games, Indonesia akan mengikuti delapan cabang olahraga, yaitu atletik, renang, bulutangkis, sepak takraw, bola voli, bola basket, senam, dan squash. Sementara di cabang net ball dan tenis meja, Indonesia tidak mengirimkan wakilnya. Kontingen Indonesia diharapkan bisa membawa pulang sedikitnya 26 medali emas.
"Saya mendapat laporan dari Deputi IV targetnya ingin menjadi yang terbaik. Tahun lalu kita menjadi runner-up sekarang harapannya menjadi juara umum," kata Imam.
"Yang pasti semangat mereka luar biasa dan akan lebih lagi jika berhasil menjadi juara dan dapat mengibarkan bendera Merah Putih," tuturnya.
(mcy/mfi)