Asian Games 2018 Jakarta-Palembang dibuka secara resmi oleh Presiden Indonesia, Joko Widodo, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Sabtu (18/8). Ini adalah pertama kalinya bagi Indonesia menggelar pesta olahraga se-Asia sejak 1962 alias 56 tahun yang lalu.
Sebanyak 5.000 penari dan penampil memeriahkan acara itu di atas panggung raksasa nan megah. Berdimensi 120 meter x 30 meter x 26 meter, panggung itu diklaim sebagai panggung terbesar dalam pembukaan kejuaraan olahraga multi-event yang pernah ada.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di balik kemegahan pembukaan Asian Games, panitia justru kurang siap dalam mengakomodasi penonton saat pertandingan sudah berjalan. Permasalahan penukaran tiket, penumpukan penumpang bus di GBK, sampai percaloan muncul pada Minggu (19/8).
Tiket Tak Tersedia di Jadwal Buka Loket
detikSport menemukan adanya masalah di tiket box pintu 7. Penonton VIP boleh untuk tidak menukarkan tiket fisik jika sudah punya e-voucher dari pembelian online.
Mereka bisa langsung masuk ke arena pertandingan dengan hanya menunjukkan e-voucher, baik dalam bentuk print out atau bukti e-voucher yang sudah dikirim melalui email.
Menurut petugas loket dengan seragam KiosTik bernama Endah, hal itu terpaksa dilakukan karena tiket fisik kategori VIP belum datang.
"Itu cuma yang VIP. Jadi gini, kami kasih langsung masuk (pemegang e-voucher) karena tiket VIP belum dateng," kata Endah saat dimintai penjelasan oleh detikSport.
Tiket Tulis Tangan
Masalah lainnya terjadi oleh pembeli tiket yang bernama Tya, salah satu karyawan dari Mitra Adiperkasa. Dia mengaku sudah membeli tiket cabang olahraga akuatik secara online untuk hari ketiga, namun yang keluar malah tiket untuk hari pertama.
Wanita yang datang dengan mengenakan pakaian belang-belang dan topi ini sempat diberi solusi oleh pihak KiosTik di loket pintu 7. Print out e-voucher itu diganti dengan tulis tangan pada selembaran kertas tersebut.
"Mereka tidak jelasin apapun. Aku sudah ngadu lewat Twitter, terus saya disuruh INASGOC untuk email ke corporate-nya (KiosTik) kerena aku beli ini juga untuk corporate (MAP), tapi juga gak bisa. Aku sudah Whatsapp orang corporate (KiosTik) juga gak bisa, aku telepon ternyata salah sambung," Tya, yang sudah berada di loket pintu 7 sejak pagi, mengeluhkan.
"Nah, ini sudah dikasih solusi tapi cuma ditulis pakai pulpen kalau e-vouncher ini bisa berlaku untuk hari ketiga. Siapa yang bisa jamin ini bisa masuk kalo cuma begini. Kalau orang di pintu masuk nuduh aku tulis tangan sendiri, gimana? Aku butuh bukti yang konkret," dia menambahkan.
"Masalah tiket juga aku alamin pas pembukaan. Aku dan temen-teman dapet tempat di videotron. Sampai dicari gimana juga nggak bakal ketemu tempat duduknya. Satu setengah jam komplain (ke KiosTik). Ternyata ada sekitar 20 orang yang kasusnya sama. Sayang banget image jadi buruk, karena dirombongan aku ada orang Thailand."
Masih Seputar TIket yang Tak Beres
Dalam pantauan detikSport, ada pula orang wanita asing yang tampak marah-marah dengan seorang pria lokal karena berusaha menyerobot antrean. Wanita itu berulang kali berteriak "stay in line" di saat si pria menyodorkan uang seratus ribuan beberapa lembar ke arah loket. Tak lama kemudian pria berbaju biru dongker tersebut pergi ke pintu loket, yang ternyata di sana ada beberapa pria lainnya sedang berkumpul menunggu tiket pesanannya yang jumlahnya lebih dari 10 berlembar.
(ran/fem)