Sulit di Jarak Pendek, PRSI Fokus Jarak Jauh di Multievent Berikutnya

Sulit di Jarak Pendek, PRSI Fokus Jarak Jauh di Multievent Berikutnya

Mercy Raya - Sport
Selasa, 21 Agu 2018 05:07 WIB
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta - Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI) mengakui atletnya kesulitan bersaing dengan perenang jarak pendek di Asia. PRSI akan lebih fokus ke jarak jauh.

I Gede Siman Sudartawa yang diandalkan meraih medali gagal di partai final nomor 50 meter gaya punggung putra Asian Games 2018. Dalam perlombaan di Stadion Akuatik, Senin (20/8/2018), Siman hanya finis di posisi kelima dengan catatan waktu 25,29 detik.

Siman terpaut hingga 0,54 detik dari peraih medali emas, Xu Jiayu (China). Sementara medali perak dan perunggu berturut-turut diraih Irie Ryosuke dan Kang Jiseok.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasil ini jadi pembelajaran bagi PRSI terkait persaingan di nomor jarak-jarak pendek. PRSI menilai persaingan di nomor-nomor jarak panjang lebih terbuka.


"Kita mesti fokus di nomor-nomor jarak panjang. Vietnam itu meraih medali perunggu di nomor 800 gaya bebas. Nah, itu adalah persaingan di Asia yang sedikit terbuka dibanding nomor pendek," kata Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PRSI, Wisnu Wardhana, Senin (20/8/2018).

Untuk perenang jarak jauh, PRSI memiliki Aflah Fadlan Prawira yang di Asian Games kali ini turun di nomor 800 meter. Fadlan mencatatkan waktu 8 menit 03,87 detik. Prestasi tersebut tergolong sip lantaran nomor 800 meter baru pertama kali dipertandingkan di Asian Games 2018 meski akhirnya Fadlan bukan yang terbaik.

"Kami akan lihat 4 tahun lagi insya Allah bisa mendapat medali lagi di Asian Games. Tantangan kami tetap memotivasi dia untuk bisa menjadi yang terbaik. Karena kita (sebenarnya) mampu tapi belum setinggi atau kompetisinya masih di bawah Jepang," kata dia.

"Ya, kita lihat Fadlan hampir menyamai perenang peraih perunggu. Jadi di nomor 1.500 meter juga kami harap dia bisa membuat kejutan," tambahnya.

"Nah, kami lihat untuk memperbaiki level Asia juga coba merajai di SEA Games dulu. Itu yang paling tepat, jika langsung ke Asia secara faktual dan itu juga kita masih sedikit di bawah China, Korea, Jepang. Tapi di SEA Games itu menjadi tantangan kami."

"Setelah ini kami langsung melakukan persiapan SEA Games, tidak ada kata terlambat. Setelah persiapan SEA Games, kami persiapan Olimpiade 2020," ujar mantan perenang nasional itu.


Wisnu juga membeberkan persiapan yang PRSI lakukan guna mewujudkan impian tersebut.

"Pertama kami akan mengirimkan atlet-atlet ke luar negeri untuk yang lebih fokus. Perenang jauh kita kirim ke Australia, perenang sprinter atau middle kami kirim ke Amerika. All the way kami cari solusi agar mereka tetap bisa di Amerika atau di Australia, sekalian mereka sekolah. Seperti program saya dulu," kata Wisnu.

"Sejauh ini pun kami sudah fokus di jarak panjang tapi memang belum sejajar dengan mereka. Untuk itu, ke depan kami harapkan Fadlan, Vanessa Evato dan Azzahra Permatahani itu bisa naik juga," dia mengharapkan.

(mcy/nds)

Hide Ads