Kelas 62 kg menjadi kelas yang tak disuguhkan di Olimpaide 2020 Tokyo. Rencana itu diturunkan kepada Dewan Olimpiade Asia (OCA).
Mendekati Asian Games, kelas itu pun dihapus. Eko, 29 tahun, dan PB PABBSI kelabakan. Kelas itu, kelas andalan Indonesia untuk meraih medali emas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selasa (21/8) di JIEXPO kemayoran, Eko manggung. Dia bersaing dengan 12 lifter Asia lain.
Hasil latihan sejak 2001 atau 17 tahun lalu, saat Eko berusia 12 tahun, ditambah strategi pelatih dengan analisis mendalam di belakang panggung membuahkan hasil manis. Eko berhasil meraih medali emas Asian Games 2018.
Eko menjadi yang terbaik setelah membukukan total angkatan 311 kg. Rinciannya, angkatan snatch 141 kg dan clean and jerk 170 kg.
Dia mengungguli lifter Vietnam Trinh van Vinh yang membukukan angkatan 299 kg. Sementara perunggu diraih lifter Uzbekistan Ergashev Adkhamjon dengan total angkatan 298 kg.
Hasil ini merupakan medali emas pertama Eko Yuli, setelah pada dua Asian Games sebelumnya di Guangzhou, China, dan Incheon, Korea Selatan, dia selalu mendapat medali perunggu.
"Saya sangat senang karena sebelumnya nomor saya sempat diharpus, kemudian diperjuangkan dan bisa main. Setidaknya hasil ini menjadi pembuktian di nomor yang sudah diperjuangkan. Medali emas ini untuk yang memperjuangkan nomor saya, buat keluarga, dan bangsa Indonesia," kata Eko.
Semakin spesial karena Presiden RI Joko Widodo ikut menyaksikan perjuangan Eko di panggung Hall A JIExpo, Kemayoran, pada Selasa (21/8/2018). Di panggung itu juga, Jokowi mengalungkan medali emas untuk Eko.
"Ya, alhamdullilah Bapak Presiden bisa tonton langsung, Menpora Imam Nahrawi juga. Ini yang bisa saya berikan dan persembahkan berkat dukungan semuanya," katanya.
Baca juga: Menggali Minat Anak Lewat Asian Games 2018 |
"Ya ini kerja keras kita semua. Alhamdullilah bisa memberikan yang terbaik, target tercapai. Itu sudah luar biasa," dia menambahkan.
Menatap Kejuaraan Dunia
Setelah ini, Eko berpeluang menambah catatan apiknya di ajang agkat besi. Juga, tak lama lagi bakal mendapatkan tambahan momongan.
"Saya akan tampil di Kejuaraan Dunia Angkat Besi di Ashgabat, Turkmenistan. Istri saya, Masitoh, sudah hamil besar anak kedua. Deg-degan juga karena tinggal nunggu hari untuk lahir. Setiap balik turun podium bawaannya deg-deg an ingat istri," katanya.
"Yang pasti persiapan lebih berat lagi di perubahan kelas. Tapi kami akan fokus dan semoga pemerintah mau membantu," kata Eko.
Baca juga: Heboh Suporter Thailand di Istora GBK |