Kisah Aris Apriansyah, dari Tukang Lipat Parasut ke Emas Asian Games

Kisah Aris Apriansyah, dari Tukang Lipat Parasut ke Emas Asian Games

Bahtiar Rifa'i - Sport
Kamis, 06 Sep 2018 00:31 WIB
Aris Apriansyah dulunya adalah tukang lipat parasut. (Foto: Bahtian Rifa'i)
Serang - Atlet paralayang Aris Apriansyah (24) tak pernah menyangka akan mendapat medali emas Asian Games. Pasalnya, sebelum jadi atlet profesional, ia hanya tukang lipat parasut di kawasan Puncak, Bogor.

Jadi tukang lipat parasut atau Paraboy dilakoni Aris sejak masih duduk di Sekolah Dasar (SD). Begitu masuk jenjang SMP, ia kemudian mulai berlatih terbang menggunakan parasut. Ia banyak dilatih oleh ayah dan pamannya yang kebetulan penerbang paralayang.

Dari situ, ia kemudian menggemari olah raga ini. Spesialisasi Aris biasanya adalah di akurasi dan juga lintas alam. Ia berlatih 10 kali untuk akurasi dan berjam-jam untuk terbang lintas alam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya dulu Paraboy atau tukang lipat parasut. Terus sering terbang dan dilirik untuk jadi atlet. Nggak menyangka dapat emas juga," kata Aris kepada wartawan di Serang, Banten, Rabu (5/9/2018).

Ia pun mengaku bangga menjadi salah satu peraih emas dan mengharumkan nama Indonesia di Asian Games. Ke depan, Aris mengaku akan fokus untuk menghadapi kejuaraan dunia paralayang di Nepal.

Soal bonus, ia mengaku mendapatkan total Rp 1 miliar lebih. Termasuk tambahan Rp 200 juta yang ia terima dari Pemprov Banten karena meraih 1 emas dan 1 perunggu. Rencananya uang tersebut akan ia belikan rumah dan tabungan untuk istri.

"Rencananya untuk beli rumah, kebetulan orang tua di Puncak, Bogor. Jadi beli di sana dan dekat ke tempat latihan," ujarnya. (bri/rin)

Hide Ads