Penampilan atlet top dunia di Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang memukau publik. Ditambah bonus besar dari pemerintah dan bonus dari swasta membanjiri atlet-atlet Indonesia yang tampil di Asian Games 2018.
Masyarakat pun turut merayakan kesuksesan itu. Tak sedikit yang mengungkapkan keinginan untuk menjadi atlet lewat media sosial.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seperti itu, kata kuncinya pembibitan. Alhamdulillah, pasca Asian Games euforia masyarakat ini berbondong-bondong menjadi atlet. Ini luar biasa. Ini berkah Asian Games. Ini kesempatan bagi kita nanti untuk pembibitan, pemassalan. Bagaimana olahraga itu bukan hanya sampingan, tapi betul-betul, bahkan jadi profesi. Ini harus dilakukan bersama-sama," kata Imam dalam Blak-blakan detikcom.
Kemenpora akan menggairahkan sekolah dan festival olahraga sebagai wadah pembibitan. Juga meneruskan program satu desa satu lapangan yang sudah dimulai sejak 2015.
"Pemerintah punya target bahwa sekolah-sekolah khusus olahraga, PPLP, festival olahraga untuk semua kelompok umur ini wajib dilaksanakan, untuk semua cabang olahraga. Karena kita itu punya talenta yang cukup besar. Tinggal bagaimana rekrutmennya, pengembangannya, itu dilakukan secara sistematis. Mereka mendukung," ujar Imam.
"Yang kedua, memang ke depan harus ada kewajiban, harus menyiapkan sarana olah raga, entah lapangan bola, track lari, jalan, sepeda, dan termasuk fasilitas umumnya," Imam menegaskan.
"Dalam konteks ini kita, sejak tahun 2015, sudah menganggarkan program satu desa satu lapangan. Bagaimana kita melakukan revitalisasi di lapangan-lapangan yang dulu dimiliki desa dan menjadi tempat bermain kita yang sekarang sudah beralih fungsi," ujar politisi PKB itu.
Simak Juga 'Target 34 Emas di Balik Pencanangan 16 Emas Asian Games':
(fem/fem)