Volunter Asian Para Games Diminta Tak Gampang Kasihan kepada Atlet

Jakarta - Ketua National Paralympic Committee (NPC), Senny Marbun, mengimbau agar para volunter mendalami tugas dan pemahaman saat bertugas di Asian Para Games 2018. Bukan mengedepankan belas kasihan.

Asian Para Games 2018 yang berlangsung di Jakarta akan menyajikan pertandingan dari 18 cabang olahraga. Ada 42 negara yang ikut ambil bagian dalam pesta olahraga atlet disabilitas se-Asia itu.

Volunter atau sukarelawan menjadi salah satu bagian yang turut menyukseskan multievent tersebut. Dibutuhkan volunter yang tak sekadar tahu, tapi memahami situasinya nanti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Cara untuk melayani atlet disabilitas tidak serta merta begitu saja. Namanya atlet disabilitas kan butuh pertolongan. Tapi pertolongan yang bagaimana? Karena terkadang kalau orang luar suka marah jika tidak saat waktunya ditolong. Jadi harus tahu psikologisnya. Karena ini lain dengan Asian Games," kata Senny kepada detikSport, Jumat (7/9/2018).

"Selain itu, penerapan untuk mendorong kursi roda juga ada teknisnya. Jika asal dorong bisa kebalik juga. Jadi harus ada pemahaman dasar," dia menambahkan.

Untuk menguji kesiapans ebagai tuan rumah, termasuk kesiapan volunter, Asian Para Games telah melakukan tes event pada 27 Juni hingga 3 Juli. Evaluasi dari test event itu, INAPGOC harus memperbaiki venue, panitia, dan ketidaksigapan volunter.

"Saya rasa sudah dibenahi. Fungsinya test event kemarin memang untuk mengetahui apa yang kurang dan apa yang harus diperbaiki. Begitu juga soal fasilitas untuk kursi roda yang harusnya sudah siap. Bukan hanya untuk atlet saja tapi kenyamanan penonton kursi roda ketika menyaksikan pertandingan juga harus diperhatikan. Karena nanti siapa yang menolong dan siapa yang menonton," dia menambahkan.

Simak Juga 'Menpora Optimstis Indonesia Masuk 7 Besar di Asian Games Para Games':

[Gambas:Video 20detik]

(mcy/fem)