Laura Dinda, 19 tahun, membuka jalana ke pelatnas sebagai pemilik dua medali emas Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) 2016 Jawa Barat. Waktu itu, atlet-atlet pelatnas digosok menuju ASEAN Para Games 2017 Kuala Lumpur.
Kendati memiliki pengalaman tampil dalam kejuaraan sebelum cedera tulang ekor, Laura tetap gugup. Apalagi, ASEAN Para Games menjadi debutnya di ajang internasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati sudah memiliki pengalaman tampil di ajang Asia Tenggara, Laura masih khawatir menuju Asian Para Games mulai 6-13 Oktober di Jakarta.
"Saya senang masuk Timnas, tapi tetap saja (seperti di ASEAN Para Games waktu itu), saya takut banget. Sebenarnya, saya ini kan orangnya penakut, gampang takut dengan lawan. Justru karena itu saya selalu tekankan untuk berlatih. Apalagi, karena saya ditargetkan untuk mendapatkan emas, selain itu Indonesia menjadi tuan rumah dan Presiden Jokowi sudah memberi target peringkat tujuh besar. Sekarang masih takut banget," kata Laura.
Untuk meredam kekhawatiran itu, Laura cuma bisa berlatih, berlatih, dan berlatih. Dia tertantang menjawab kepercayaan pelatih.
"Untuk ngakalin ketakutan itu, ya latihan. Kunci sukses atlet itu ya latihan. Latihan itu menyumbang 90 persen dari apa yang akan dikeluarkan di lomba. 10 persennya faktor lain; mental, makanan, kondisi saat itu," ujar mahasiswa Universitas Gajah Mada itu.
"Nah, sekarang sisa 20 hari lagi fokus ke masih perlu latian lagi, karena saya tipe orang yang enggak gampang puas dengan catatan waktu yang sudah saya buat. Lagipula, kita enggak tahu bagaimana persiapan negara lain, latihannya bagaimana, waktuu mereka berapa. Saya cuma bisa latihan keras," ujar dia.
(fem/fem)