Tujuh Pebalap Menyerah di Etape Neraka Tour de Banyuwangi Ijen 2018

Tujuh Pebalap Menyerah di Etape Neraka Tour de Banyuwangi Ijen 2018

Ardian Fanani - Sport
Minggu, 30 Sep 2018 02:20 WIB
Tujuh pebalap penyerah di Etape 4 Tour de Banyuwangi Ijen 2018. (Foto: Ardian Fanani/detikSport)
Jakarta - Total 11 pebalap gagal finis di etape keempat alias terakhir di kejuaraan balap sepeda Internasional Tour de Banyuwangi Ijen (ITDBI) 2018. Tujuh di antaranya tak tahan dengan tanjakannya.

Dari tujuh pebalap tersebut termasuk Jordi Slootjes (PCS Cycling Belanda), Qiao Feng (Xiangxia Sport Cycling China) dan Aiman Cahyadi (Team Sapura Cycling Malaysia). Tujuh pebalap ini adalah mereka yang tak bisa menyelesaikan balapan, sementara empat lainnya tak bisa masuk selisih waktu yang ditetapkan.




SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aiman Cahyadi, yang merupakan pebalap asal Indonesia, mengungkapkan bahwa cedera pada lutut kanan membuatnya tak bisa menyelesaikan etape neraka ini. Dirinya mengaku kecewa karena etape keempat ini adalah yang ditunggu - tunggu.

"Di pertengahan lomba, saya mengalami cedera di bagian kanan lutut. Sehingga kalau saya paksakan akan semakin parah, dan saya memutuskan untuk tidak melanjutkan lomba," ungkap Aiman Cahyadi kepada wartawan, Sabtu (29/9/2018).




Keganasan rute tanjakan di lereng gunung Ijen pada etape empat ini masuk kategori Horst Categorie (HC), atau kategori tertinggi untuk tanjakan. Berada di ketinggian lebih dari 1.800 meter di atas permukaan laut (mdpl), sudut kemiringannya mencapai 45 derajat.

Tantangan ini membuat beberapa pebalap menyebut rute etape empat tersebut sebagai rute neraka. Tak sedikit yang penasaran dengan jalur ini.

Jurnalis procyclingstats asal Belanda, Stephan Van Der Zwan, mengatakan, kejuaraan ITDBI merupakan salah satu balapan yang paling ditunggu. Meskipun kejuaraan ini cuma ada di level 2.2, tapi teknis pelaksanaan dan rute yang disuguhkan, terutama tanjakan di Ijen, membuatnya sangat terkesan.




"Saya sudah terbiasa dengan atmosfer tour yang digelar di Eropa, namun untuk tour di Asia, saya selalu menantikan balapan di Banyuwangi. Karena saya selalu penasaran siapa pemenang di etape yang finish di Ijen," ungkap jurnalis yang tidak pernah absen meliput ITDBI sejak tahun 2014 ini. (raw/nds)

Hide Ads