Di antara atlet yang sudah tinggal di Wisma Kemayoran adalah pelatnas para-renang. Jendi Pangabean dkk tinggal di tower 4 bersama tim ofisial sejak 1 Oktober.
Koordinator pelatih, Dimin, mengatakan kondisi wisma atlet cukup nyaman dan aman. Hanya saja untuk fasilitas kamar masih belum sepenuhnya lengkap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Semisal penggantung baju di kamar mandi yang tidak ada. Kemudian ketiadaan ramp untuk menutupi gap antara lantai kamar mandi dengan lantai kamar. Selain itu, lantai kamar mandi yang licin.
"Fasilitas cukup lah. Ini agak licin lantainya. Steven itu jatuh di kamar mandi waktu awal-awal baru datang (1 Oktober). Juga tak ada cantelan baju kalau mandi. Luasan kamar cukup. Buat whellchair memang agak naik karena ada gap tinggi lantai," ujarnya.
"Tapi anak-anak sudah biasa. Lagipula sekarang waktunya sudah mepet. Anak-anak fokus latihan saja," dia menambahkan.
Senada, atlet para renang Jendi Pangabean mengatakan kamar di Wisma itu sangat nyaman. Luas kamar juga cukup untuk diisi dua orang.
"Nyaman. Karena waktu test event kemarin diisi tiga orang, sekarang dua orang. Jadi lebih luas," kata Jendi.
Selain itu, para-village juga dilengkapi dengan berbagai hiburan musik pada tiap malamnya. "Sekaligus nonton tapi misalnya tidak mau bisa tutup jendela karena kamar kedap suara," ungkap Jendi yang satu kamar bersama Daniel Nugroho Wijayanto ini.
Baca juga: Abdul Halim: Berlari Kencang Dalam Gelap |
Tonton juga 'Wisma Atlet Siap Sambut Atlet Asian Para Games 2018':
(mcy/fem)