Pembukaan Asian Para Games 2018 akan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Sabtu (6/10). Panitia penyelenggara (INAPGOC) menunjuk Royalindo sebagai pemenang tender untuk event organizing Asian Para Games. Kemudian, mereka menggandeng BWS (Balich Worldwide Shows), sebuah perusahaan berpengalaman dalam menggelar pembukaan multievent olahraga, seperti Olimpiade Rio de Janeiro 2016.
Melalui Royalindo dan BWS pula, Jay Subiyakto akhirnya turut terlibat. Di pembukaan, Jay didapuk sebagai Associate Creative Director & Set Designer Asian Para Games 2018.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jay menyatakan ada sejumlah tantangan yang dihadapinya saat melengkapi ide yang sudah dibuat BWS. Terutama saat mengonsep stadion namun dalam kondisi anggaran yang terbatas dan bangunan yang sudah tua.
"Ini bukan tidak hanya kuat tapi tidak ada (terbatas) duitnya. Jadi semua serba terbatas. Kita tidak bisa video mapping di lapangannya, spidercam-nya, jadi struktur SUGBK itu tidak bisa digantung speakernya," kata Jay saat ditemui di GBK Arena, Senayan, Kamis (4/10/2018).
"Beda dengan Olimpiade itu speakernya digantung keliling karena penontonnya keliling. Nah itu yang tidak bisa," dia menjelaskan.
"Jadi, untuk memaksimalkan itu ya memanfaatkan area bawah itu. Tapi, karena ini hubungan dengan olahraga jadi memang ada aturan yang tidak bisa diubah," tuturnya.
Dia mencontohkan soal aturan countdown yang harus ada, kemudian menaikkan bendera, penyalaan obor yang tidak boleh sama dengan sebelumnya, serta defile atlet.
"Jadi ini ada pakemnya. Sementara kalau kita biasa di acara musik kan bebas, mau apa saja boleh. Kalau ini ada runutannya, countdown dulu, bendera naik, obor, defile. Ya memang ada aturan yang tidak bisa diubah," dia menambahkan.
Meski demikian, bukan berarti pembukaan Asian Para Games nanti bakal kaku. Jay bilang pembukaan bakal 'pecah' karena banyak kehebatan-kehebatan yang akan disajikan pada acara pembukaan nanti.
Simak Juga 'Tularkan Sportivitas Asian Para Games di Pilpres 2019':
(mcy/fem)