Sri kembali menyumbangkan medali perak. Dia mencatatkan waktu 2 jam 25 menit 30 detik di nomer road race B (tunanetra) putri.
Ditemani sang pilot, Ni Mal Magfiroh, Sri langsung terisak tangis saat turun dari bangku sepeda belakang. Dia tak mampu menahan air mata dan memeluk rekannya itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi tersebut memancing haru orang-orang yang berada di sekitarnya seperti pebalap lain, tim pelatih dan para volunter yang ikut mengabadikan momen tersebut. Sugianti berjalan tertatih menuju paddock.
"Selamat ya Sri. Kamu hebat," kata istri pelatih Puspita Mustika Adya, Riries Widya.
"Terima kasih Bu, alhamdulillah saya tidak menyangka," kata Sri sambil memeluk erat Riries.
Ucapan selamat pun langsung mengalir. Sri pun laris diajak foto bersama. Sambil mengusap air matanya yang terus menetes, Sri tetap melayani permintaan tersebut.
Meski tak bisa melihat, Sri mampu membuktikkan dia mampu berprestasi. Keterbatasan fisiknya tak menghalanginya untuk membawa kebanggaan untuk negaranya Indonesia.
Untuk mengayuh sepeda, Sri ditemani oleh Magfiroh yang menjadi pilot di depannya. Keduanya selalu berkomunikasi saat mengayuh sepeda.
Darius Sinathrya Tetap Kagumi Miftahul Meski Didiskualifikasi, tonton videonya di sini: