Putra Pertamina gagal memenuhi target juara di Proliga 2018 dengan finis di peringkat ketiga. Sementara, tim putri mampu menjadi juara.
Untuk memperbaiki hasil tim putra, manajemen Pertamina un merekrut pelatih baru. Putut yang sebelumnya berhasil membawa Pertamina juara di Proliga 2017, kembali direkrut. Dia menggantikan Andri Widiyatmoko.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nilai 7 bisa jadi 8 atau 9 jika dilakukan dengan hati yang senang. Hati senang bukan dalam arti diberi finansial, tapi mereka memberikannya dengan kerja keras sesuai dengan talenta yang mereka punya," ujar Putut.
Minim Uji Coba
Menangani putra Pertamina, Putut dihadapkan dengan minimnya uji coba. Tak ada tim yang bersedia menjadi lawan latih tanding.
"Mencari lawan uji coba cukup sulit. Kalau putri kan bisa latih tanding dengan tim putra. Kalau tim putra mau bertanding kemana?. Saya sudah ajukan ke tim lain, tapi mereka tak mau," ujar Putut.
"Oleh karena itu, kami hanya pakai simulasi permainan saja dalam latihan. Tapi untuk melakukannya pemain harus bisa mengalahkan program yang diberikan pelatih dulu. Latihan itu bebannya harus di atas beban ketika dia bertanding. Jadi mereka harus bisa mengatasinya," dia menjelaskan.
"Bagaimana agar mereka tetap dalam kondisi senang menjalani tugasnya sebagai pemain. Ya mudah-mudahan saja bisa (juara). Kami hanya bekerja yang menentukan tetap di atas (Tuhan)," ujar dia.