Dio, panggilan akrabnya, memang jadi andalan ABM. Dia mampu jadi juara nasional di dua kelas Japan Super Touring Championship (JSTC) pada ajang ISSOM dan baru saja memenangi gelar juara nasional kelas pro di kejurnas Super Drift akhir pekan kemarin.
Tapi musim 2018 memang begitu sibuk untuk Dio. Tak hanya harus melakoni ajang balap di level nasional dan juga menyelesaikan kuliah tingkat akhir di London School of Public Relations (LSPR), Dio juga turun di ajang drift internasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terakhir, Dio turun di seri D1GP China yang diikuti drifter dari seluruh belahan dunia. Pada dua seri terakhir, Dio sukses menembus posisi empat besar. Tak puas dengan pencapaiannya di ajang internasional tahun ini, Dio pun menargetkan untuk fokus penuh pada ajang D1 Grand Prix yang dihelat di Asia dan Rusia serta Formula Drift Japan.
"Puji Tuhan, target tahun ini tercapai. Tapi, untuk tahun depan mungkin saya tidakk bisa balap mobil maupun drift secara penuh di Indonesia. Sebab tim meminta saya untuk go international ke Formula Drift di Jepang full series," tutur Dio kepada detikSport
Untuk itu Dio pun kemungkinan besar bakal absen dari seluruh balapan ISSOM tahun depan karena harus fokus ke level internasional. Ini sejalan dengan keinginan ABM untuk meroketkan pebalapnya ke luar Indonesia.
"Tak cuma mendukung Dio ke Formula Drift Jepang full series, kami juga merencanakan mengikuti balap turing di Malaysia. Sudah saatnya ABM go international, dengan mengandalkan para pebalap muda penuh potensi," papar CEO ABM Motorsport Paul Montolalu.
"Sebenarnya saya berharap Dio masih bisa ikut ISSOM. Mungkin kalau ada waktu luang, dia bisa turun di sana. Tapi, tentunya fokus utama adalah di Jepang kalau jadwalnya bentrok," sambung Paul.