Dovizioso sukses melampaui seniornya itu dalam dua musim terakhir. Rider berusia 32 tahun ini berhasil menjadi penantang serius gelar juara sekalipun harus puas dengan titel runner-up di belakang Marc Marquez.
Sementara itu Rossi dilanda kesulitan bersama Yamaha. Di 2017, Rossi finis kelima yang menandai posisi akhir terendah sejak finis keenam di 2012. Sedangkan di musim ini, Rossi finis ketiga namun tak berdaya dalam perburuan gelar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati demikian, Rossi tetap legenda balap motor Italia bahkan dunia. Sepanjang kariernya, pebalap berusia 39 tahun itu telah mendulang sembilan gelar juara dunia di semua kelas, dan mendominasi balap MotoGP di awal era 2000.
Di sisi lain, Dovizioso baru sekali menjadi juara, itu pun 'hanya' di kelas 125cc. Dovizioso memang belum sebanding Rossi.
"Aku masih kalah populer dari Rossi di Italia? Kenapa tidak?" sahut Dovizioso, dilansir Tuttomotoriweb. "Dia sudah memenangi banyak gelar juara. Dia juga sudah menghabiskan sebagian besar kariernya di level yang berbeda. Itu adalah sesuatu yang hebat."
"Bagaimanapun, berkat karakter dia, bagaimana dia menang dan bagaimana orang-orang membicarakan tentang hal itu."
Dovizioso kagum dengan determinasi dan gairah Rossi untuk MotoGP sekalipun masih menjalani puasa kemenangan sejak 2017. Pada balapan Sepang, Malaysia November lalu Rossi bisa juara andai tak jatuh di akhir lomba.
"Dia memang cukup tua untuk MotoGP, tapi dia bisa membalap seperti di Malaysia dan dia bertarung dengan Maverick (Vinales) yang merupakan pebalap terbaik Yamaha sampai balapan terakhir," lanjut Dovi.
"Apa yang dia lakukan itu istimewa, tidak masalah dia menang atau tidak." (rin/mrp)