Indonesia Masters digelar di Istora, kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, 22-27 Januari. Di turnamen BWF World Tour Final 500 itu atlet-atlet top dunia akan ambil bagian, termasuk tuan rumah.
Sejauh ini, tercatat ada 20 negara yang ikut ambil bagian. China menjadi negara yang menurunkan pebulutangkis terbanyak 37 atlet setelah Indonesia. Sementtara, Amerika Serikat masih ditunggu lampiran kesertaannya sampai manager meeting sore nanti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
So, PBSI pun tak sesumbar untuk meraih banyak gelar juara dari ajang itu. Mereka realistis untuk meraih minimal satu titel.
"Harapan kami dari PBSI tentunya kami ingin memberi prestasi terbaik. Yang mana sesuai harapan dan arahan Ketua Umum PBSI (Wiranto) sukses Asian Games tahun lalu karena tempatnya sama tentunya prestasi yang dibuat sebelumnya bisa dilanjutkan," kata Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PP PBSI, Susy Susanti, dalam jumpa persnya di Hotel Sultan, Senayan, Senin (21/1/2019).
"Jadi, kalau untuk target minimal satu, dapat dua gelar Alhamdullilah, tiga gelar puji Tuhan. Tapi, saya yakin masing-masing atlet mempunyai targetnya sendiri dan mereka punya tanggung jawab," dia menambahkan.
Selain target juara untuk pebulutangkis elite, Susy meminta agar pemain muda bisa memanfaatkan Indonesia Masters sebagai panggung pembuktian. Apalagi, PBSI juga sudah menerima atlet-atlet muda untuk dipelatnaskan dan diberi kesempatan magang.
"Ya kesempatan untuk atlet muda untuk membuktikan diri. Dan bagi pemain-pemain seperti Anthony Ginting, Fitriani, Muhammad Rian Ardianto, Liliyana Natsir dan pemain senior lainnya bisa memberi semangat kepada atlet-atlet muda menuju event yang lebih besar," kata dia.
Pada Indonesia Masters 2018, tuan rumah berhasil merebut dua gelar dari sektor tunggal putra Anthony Ginting dan ganda putra Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.