Tentang Kesibukan Liliyana Natsir Usai Pensiun

Tentang Kesibukan Liliyana Natsir Usai Pensiun

Mercy Raya - Sport
Selasa, 22 Jan 2019 06:27 WIB
Liliyana Natsir menuju turnamen terakhirnya. (Foto: Agung Pambudhy)
Jakarta - Setelah pensiun, Liliyana Natsir bakal sibuk di dunia usaha. Selain bisnis properti dan massage, atlet berusia 33 tahun ini berencana membuka penukaran uang.

Hal itu disampaikan Liliyana Natsir ketika ditanya pewarta, soal keinginannya usai tak menggeluti lagi olahraga bulutangkis. Ya, Liliyana Natsir bakal pensiun dalam hitungan hari ke depan.




SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indonesia Masters 2019 yang berlangsung di Istora, Senayan, 22 sampai 27 Januari mendatang, bakal menjadi turnamen terakhirnya sebelum gantung raket.

"Setelah berhenti dari bulutangkis saya mau fokus bisnis di tempat saya, properti dan massage. Ke depan mau buka money changer. Rencana saya, selain bulutangkis saya ingin sukses di properti," kata Liliyana di Hotel Sultan, Senayan, Senin (21/1/2019).

Liliyana sudah mulai berkecimpung di olahraga tepok bulu sejak 2002, tahun di mana dia masuk pelatnas. 17 tahun di dunia bulutangkis jelas membuatnya lebih dari sekadar tahu seluk beluk olahraga ini.




Tawaran untuk membantu pelatnas pun datang. Tapi untuk saat ini dia ingin menepi dulu dari bulutangkis.

"Saya ingin setelah berhenti lalu refreshing. Jadi pengen jauh-jauh dari bulutangkis dulu. Mungkin ke depan mau liburan. Saya tak bisa bicara apakah tak berkecimpung di bulutangkis dulu atau tidak. Tapi pasti ada rasa kangen, ya paling nanti berkunjung kasih sharing buat teman-teman," ujarnya.

Pasangan Tontowi Ahmad ini juga tidak bisa berbicara mendetail dulu sampai kapan dia akan rehat. Dia ingin menikmati masa-masa tak berstatus atlet.

"Saya belum pernah mengalami benar-benar rest. Yang bangun agak siangan sedikit, yang makannya tak terlalu dijaga banget. Agak pedas dikit, istirahat lama, nongkrongnya agak terlambat. Jadi saya belum tahu sampai kapan," dia menjelaskan.




"Tapi menjadi pemain itu berbeda dengan menjadi pelatih. Jadi pemain itu beda mikirin diri sendiri, kapan bisa juara dan lain-lain.
Kalau pelatih harus pikirkan semua, harus sabar telaten. Pemain yang bagus belum tentu jadi pelatih yang bagus. Jadi itu harus dipertimbangkan juga dan kepikiran ke sana juga sih," ujarnya menambahkan.

"Saya berharap bisnis saya bisa sukses sebagaimana karir saya dalam bulu tangkis," harap atlet asal Manado ini. (mcy/raw)

Hide Ads