Eko sudah menjalani latihan sejak 7 Januari lalu. Saat ini persiapan sudah fokus ke persiapan khusus, yakni penurunan berat badan dan masuk ke angkatan sesuai kelasnya di 61 kg.
"Berat badan saat ini masih over load 67 kg. Jadi masih harus turun 6 kg lagi. Tapi yang penting memangkas sampai 64 kg, nanti tiga kilogram sisanya pas di tanggal 20-an," kata Eko kepada detikSport, di Mess Kwini, Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tantangan tersendiri ingin pulih angkatan kemarin, minimal seperti Asian Games. Syukur bisa naik seperti kejuaraan dunia kemarin. Jadi minimal prestasi Asian Games 311 kg target pribadi dengan berat badan masuk 61 kg. Dan untuk next-nya ya kalau bisa menyamai Kejuaraan Dunia kemaron 317 kg. Tapi kalau angkatannya melampui berarti pecah rekor lagi, sementara kita persiapan saja baru. Jadi tantangannya gimana angkatan kembali tapi dengan berat badan yang masuk di kelasnya," dia menjelaskan.
Di Fuzhou sendiri, Eko menilai bakal ada kejutan pada pertandingan nanti. Termasuk lifter dari tuan rumah.
"Pesaing belum kelihatan tapi yang paling berat pasti tuan rumah. Nah, kami tak tahu apakah mereka menurunkan juara world championshipnya gak atau beda. Kalau menurunkan yang lalu berarti mereka mencari poin. Kalau enggak berarti mereka ingin banyak lifternya yang lolos supaya bisa diseleksi yang terbaik," ujar dia.
"Untungnya kemarin saya mendapat emas (di Kejuaraan Dunia) jadi poinnya lumayan tinggi. Walaupun tergeser paling keempat. Tapi kalau ikut lagi bisa naik. Makanya saya coba kejar tahun ini sampai SEA Games terakhir. Jadi tahun depan persiapannya fokus ke olimpiadenya," dia menuturkan.
"Seperti Asian Games kemarin, kejuaraan asia gak ikut apa enggak, jadi peaknya langsung ke Asian Games. Cuma di pelatnasnya harus ada tes dan evaluasi," ujarnya.
Tonton juga video 'Ini Rahasia Motivasi Lifter Eko Yuli':