Perang Saudara di Babak Awal All England, Susy: Risiko Nonunggulan

Perang Saudara di Babak Awal All England, Susy: Risiko Nonunggulan

Mercy Raya - Sport
Rabu, 13 Feb 2019 17:56 WIB
Kabid Binpres PP PBSI, Susy Susanti (Grandyos Zafna/detikSport)
Jakarta - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Susy Susanti, menilai wajar hasil undian ganda campuran di turnamen bulutangkis All England 2019. Itu risiko nonunggulan.

All England makin dekat dengan dirilisnya undian apda Selasa (12/2). Di antara wakil Indonesia, boleh dibilang ganda campuran yang mendapatkan drawing paling pahit. Wakil-wakil Merah Putih di sektor itu harus duel dengan saudara sendiri di babak awal.

Dua ganda campuran terbaik tanah Air saat ini, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, berjumpa di babak pertama. Siapapun pemenangnya, berpotensi duel dengan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari.


Tontowi Ahmad/Winny Oktavina Kandow juga harus bentrok dengan wakil Indonesia lain di babak pertama, Alfian Eko Prasetyo/Marsheilla Gicha Islami.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itulah risiko jika pemain-pemain kami berada di bawah peringkat delapan besar dunia. Mereka bisa saling berhadapan pada laga awal. Tapi, jika para pemain masuk delapan besar, peluang mereka untuk saling berhadapan bisa terjadi pada perempatfinal," kata Susy di pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur, Rabu.

"Setidaknya, ada pemain-pemain kami yang lolos ke pertandingan putaran berikutnya dan menambah perolehan poin mereka," kata Susy.

Susy menganggapnya sebagai tantangan PBSI agar bsia segera mengantarkan pemain ke delapan besar dunia. Apalagi, kualifikasi Olimpiade 2020 Tokyo makin dekat. PBSI menargetkan masing-masing sektor meloloskan dua wakil ke Olimpiade itu.

Kendati menerima hasil undian itu, Susy juga menilai ada sisi negatifnya. Apalagi, hasil drawing yang membuat sesama wakil Indonesia bertemu di babak awal bukan sekali ini terjadi.

"Mereka bilang itu sudah sistem komputer. Tapi, kami merasa seakan tidak diundi karena pemain-pemain kami sering mengalami itu dan harus berhadapan dengan sesamanya," kata Susy.

(fem/fem)

Hide Ads