Gregoria ditunggu unggulan kedua di turnamen yang dimulai pada 6-10 Maret di Birmingham, Nozomi Okuhara (Jepang). Sementara itu, Fitri melawan pebulutangkis China, He Bingjiao, yang tampil sebagai unggulan keenam.
Asisten pelatih tunggal putri pelatnas PBSI, Minarti Timur, sudah menduga hasil undian bakal memberatkan pemainnya. Untuk itu, dia sudah menyiapkan teknik dan fisik gregoria dan Fitriani jauh-jauh hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Undian memang pasti begitu kami tak bisa pilih. Mesti siap tapi sejauh ini dari persiapan teknik dan fisik sudah ada peningkatan," kata Minarti di Pelatnas PBSI, Cipayung, Rabu (13/2/2019).
"Fitri ketemu He Bingjiao dengan catatan pertemuan 0-3, bertemu di Prancis ramai tapi belum konsisten. Lalu di Malaysia juga ada permainan tapi fokusnya tak masuk. Mudah-mudahan di sini pasti mau menang," ujar dia.
Minarti mengharapkan hal yang sama kepada Gregoria. Kendati Jepang terkenal ulet, tapi pukulan variasi Gregoria juga tak kalah mematikan.
Hal itu pernah dibuktikan Gregoria saat di Indonesia Masters 2019 Aya Ohori dalam laga rubber game dengan skor identik 21-18.
"Kalau main reli memang Jepang kuat tapi pukulan dan variasi Gregoria mestinya lebih dari pemain Jepang. Jadi kalau dia bisa mengeluarkan permainan itu semangat juangnya tak jelek. Tinggal jaga fisik karena ada catatan cederanya dan tetap harus berani maksa. Kalau mau menang memang harus siap capek," ujarnya.
Minarti tak membebani Greoria dan Fitriani dengan target muluk. Dia meminta mereka berfokus satu demi satu untuk atletnya.
"Saya memang kasih target. Target menang juga tak gampang, tapi tak ada yang tidak mungkin. Ya, step by step lah mereka melewati babak pertama dulu, lewati seeded-nya dulu. Satu satu saja. Main nothing to lose saja yang penting fight. Dan mengeluarkan apa yang sudah latih di sini. Sayang sudah mati matian di sini tapi tak dikeluarkan di sana. Jangan mau kalah," Minarti berpesan.