Dari lima pasang yang dikirim ke All England, prestasi paling baik dicapai Praveen bersama Melati Daeva Oktavianti. Mereka menembus babak semifinal. Praveen/Melati disingkirkan unggulan pertama Zheng Siwei/Huang Yaqiong dari China dengan skor 21-13, 20-22, 13-21 di babak empat besar itu.
Sementara, empat pasangan lainnya, Hafiz Faizal/Gloria Emanuele Widjaja, Tontowi Ahmad/Winny Oktavina Kandow, Rinov Rivaldy/Phita Haningtyas Mentari, dan Alfian Eko Prasetya/Marsheilla Gischa Islami, kandas sebelumnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebenarnya tim ganda campuran sudah mampu untuk bersaing di papan atas. Contoh Praveen/Melati partai semifinal semalam lawan unggulan pertama harusnya menang dua gim langsung. Gim pertama menang telak 21-13 dan di gim kedua unggul 20-17, permasalahan tinggal sedikit lagi mereka saya selalu buru-buru pada posisi unggul dalam hal ini game point," kata Richard kepada detikSport, Senin (11/3/2019).
Kakak kandung dari Rexy Mainaky menilai situasi itu tak hanya terjadi pada Praveen/Melati. Dia bilang ganda campuran lainnya, termasuk Hafiz/Gloria dan Tontowi/Winny juga mengalami hal serupa.
"Ini menurut saya hanya pada faktor ketenangan anak-anak pada poin-poin kritis dan menurut saya anak-anak saya dalam masa peralihan dengan mundurnya Liliyana Natsir dan Debby Susanto jadi pada masa sekarang mereka sudah harus pikul tanggung jawab prestasi (juara) di ganda campuran untuk meneruskan kejayaan ganda campuran di bawah pimpinan era Tontowi/Liliyana dan Praveen/Debby," ujar dia.