.webp)
Persis Solo tanpa pelatih Peter de Roo jelang pertandingan Derby Mataram. Pelatih asal Belanda itu diduga bebas tugas lantaran rentetan hasil buruk.
Peter de Roo menjalani pekerjaan berat bersama Persis sejak ditunjuk awal musim ini. Selain klub diterpa masalah finansial, tim juga tidak bisa unjuk gigi.
Sampai pekan ke-11 Super League 2025/26, Persis cuma meraih lima poin hasil dari sekali menang, dua kali imbang, dan tujuh kali kalah. Laskar Sambernyawa pun tertahan di peringkat ke-17, atau hanya satu strip dari posisi buncit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diduga sudah tidak ingin melanjutkan kerja sama dengan Peter, sang pelatih sudah tidak mewakili tim dalam sesi konferensi pers pada, Jumat (7/11/2025). Persis akan menjamu PSIM Yogyakarta pada pekan ke-12 Super League di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (8/11).
Dalam sesi konferensi pers, Persis diwakili Titan Wulung Suryata. Hal ini yang menguatkan dugaan bahwa Peter sudah tidak bersama Persis lagi.
"Sepeninggalan coach Peter sebelumnya tidak kami inginkan sebetulnya, terlepas beberapa hasil. Tapi para pemain tidak fokus pada hal itu," kata Titan Wulung saat memberikan keterangan, dikutip daridetikJateng.
"Fokus mereka beralih bagaimana kami bisa memenangkan laga besok. Saya rasa laga besok lebih penting dari apapun itu," ujarnya menambahkan.
Persis hanya mampu mencetak sembilan gol dan sudah kebobolan 20 kali. Mereka baru saja menelan tiga kekalahan beruntun dari Malut United, Persib Bandung, dan Persebaya Surabaya.
Sejauh ini, belum ada tanggapan dari manajemen Persis Solo terkait nasib Peter di Laskar Sambernyawa. Termasuk status Titan yang masih menjadi asisten pelatih, atau sudah diangkat sebagai caretaker.
"Nanti saja menunggu rilis," tutur Media Officer Persis Solo, Bryan Barcelona.
(mro/ran)
