Prestasi Ihsan menurun usai dibekap cedera. Sepanjang 2018, pebulutangkis asal PB Djarum Kudus itu hanya satu kali juara, yakni di Bangka Belitung Indonesia Masters 2018.
Tahun ini, dia baru mendapat dua kali mengikuti turnamen BWF level 100 dan 300. Itu pun hasilnya tak maksimal. Di China Master, dia terhenti di babak 16 besar. Kemudian, di Thailand Master 2019, dia kalah di babak pertama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PBSI menantang Ihsan untuk mengejar peringkat Anthony dan Jonatan. Malah, Ihsan diberi kesempatan untuk turut dalam perebutan tiket Olimpiade 2020.
"Pasti lah. Kami berharap karena kini tentu kami ingin selain Jonatan, Anthony, dan Tommy Sugiarto, kami bisa menyiapkan dua tunggal putra lain untuk lolos kualifikasi Olimpiade 2020 Tokyo," kata Kabid Binpres PBSI, Susy Susanti, Selasa (19/3/2019).
"Dalam satu tahun ini kami tidak bisa prediksi siapa. Amit-amit kalau ada apa-apa tapi minimal kami sudah siapkan. Karena dari awal kami ingin Ihsan dan Vito (Shesar Hiren Rhustavito) bisa mendekati temannya yang lain. Kalau ada lima tunggal kan lebih bagus," dia menjelaskan.
Susy akan lebih intens berkomunikasi dengan pelatih dan bidang luar negeri, serta tim monitoring untuk memantau persiapan dan keberangkatan pemain.
"Jadi ada tim yang saling diskusi. Misalnya ikut turnamen butuh berapa poin, jika turnamen ini gagal harus ikut turnamen mana lagi. Jadi sambil berjalan waktu sambil kami siapkan pemain ini untuk masuk minimal 16 besar dunia," ujar dia.