Jr NBA sudah identik untuk pencinta basket Indonesia, terutama anak-anak. Bagaimana tidak, sejak pertama kali hadir ke tanah air pada 2014, Jr NBA menjangkau 16,5 juta anak-anak.
Tak sekadar membuat kamp latihan untuk anak-anak Indonesia, program ini juga meliputi akademi pelatih Jr. NBA, sebuah program pelatihan guru dan pelatih olahraga yang didukung pemerintah daerah demi tujuan mengembangkan potensi lokal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para pelatih Jr NBA telah melatih setidaknya 23 ribu guru dari 18 ribu sekolah di seluruh Indonesia dari Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Selatan, dan Yogyakarta.
Kamp Jr NBA edisi keenam akan dihelat di Cilandak Sport Center, Sabtu (30/3/2019) waktu setempat. Sebelum itu, pihak Jr NBA pun melaksanakan beberapa coaching clinic di sekolah-sekolah terpilih.
Pada Kamis (28/3), pihak Jr NBA bersama Richardson mendatangi dua sekolah yakni SMPN 37 dan SMAN 82. Di sana ada beberapa pelatih asing Jr NBA dan Richardson memberikan pelajaran dasar bagi siswa dan siswi yang ada.
"Saya sangat antusias untuk berpartisipasi dalam Jr NBA, sebuah program yang tidak hanya memberikan pengetahuan tentang basket kelas dunia, tapi juga mengajarkan life skills yang berharga," ujar pemain yang pensiun 2015 lalu itu.
Kepala sekolah SMPN 37, Hj. Ade Sukaenah Spd.MM, mengaku sangat senang sekolahnya bisa didatangi Jr NBA dan Richardson. Richardson lama bermain di Warriors sedari 2001 hingga 2007 setelah jadi draft pick kelima. Dia pernah menjuarai dua kali Slam Dunk Contest.
Setelah meninggalkan Warriors, Richardson sempat bermain di Charlotte Bobcats, Phoenix Suns, Orlando Magics, sebelum tutup karier di Philadelphia Sixers.
"Suatu kebanggaan bisa didatangi mereka. Harapan jangka pendeknya anak-anak termotivasi dulu, karena basket di sekolah memang belum begitu berkembang. Sehingga anak-anak tertarik dan meningkatkan minat dari diri mereka tentang basket dengan melihat Jason. Setelah itu kita mulai mengembangkan melalui ekstrakulikuler," katanya.