Awal karier Richardson terbilang apik. Ia dipilih sebagai Draft Pick kelima di tahun 2001 sebelum gabung Golden State Warriors. Ia pun menjadi salah satu rookie yang tampil cukup baik saat itu.
Richardson angkat nama ketika dua kali menjuarai slam dunk contest di All-star 2002 dan 2003. Enam tahun menghabiskan waktu di Warriors, setelah itu karier Richardson mulai goyang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia berpindah ke empat tim berbeda mulai dari Charlotte Bobcats, Phoenix Suns, Orlando Magic, hingga Philadelphia 76ers.
Cedera menjadi masalah bagi Richardson. Terutama saat di Sixers. Baru bermain 33 laga pada 2012, ia harus absen dua tahun usai menjalani operasi karena cedera lutut.
Comeback pada Februari 2015, Richardson hanya bertahan sampai Agustus sebelum memilih pensiun karena ternyata ada masalah Exostosis (tumbuh tulang baru pada permukaan tulang) di lututnya. Takut akan mengganggu kemampuannya berjalan jika terus bermain, Richardson memilih pensiun.
Saat sedang bertamu ke Indonesia bersama tim Jr NBA, Richardson bercerita soal cederanya. Ia mengaku tak pernah menyerah ketika awal tahu masalah cedera parah tersebut.
"Semua tergantung kerja keras. Saya sempat cedera lutut yang memaksa diri absen selama dua tahun. Ketimbang pensiun, saya memilih bekerja keras dalam rehabilitasi, mencoba lebih kuat di dalam laga. Dan setelah sembuh sempat bermain 30 laga sebelum pensiun," ujarnya kepada wartawan.
"Itu tanda komitmen saya kepada olahraga dan komunitas ini. Untuk terus berjuang dari rehabilitasi sampai pulih kembali," sambungnya.
"Saya selalu yakin akan hasil dari kerja keras. Ketika Anda memberikan segalanya mulai dari pikiran, waktu, dan energi untuk itu, ketika kalian sudah memberikan segalanya, kadang akan berhasil tapi juga bisa gagal. Tapi, ketika Anda melihat ke belakang dan merasa telah memberikan segalanya, Anda akan merasa lebih baik," demikian pria berusia 38 tahun itu.