Mercedes sedang menikmati hasil maksimal di GP Australia dan Bahrain. Valtteri Bottas berhasil memenangi balap pertama di Australia disusul Lewis Hamilton yang ada di peringkat kedua. Sedangkan di Bahrain, giliran pebalap Inggris itu yang tampil sebagai pemenang di depan Bottas.
Namun, kemenangan Mercedes di Bahrain dipengaruhi keberuntungan. Pasalnya, dua pebalap Ferrari Sebastian Vettel dan Charles Leclerc mengalami serangkaian insiden.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Vettel harus puas finis di posisi kelima meski sempat memimpin balapan. Mobil juara dunia empat kali itu melintir saat bersaing dengan Hamilton sehingga kehilangan banyak waktu.
Sementara itu Leclerc hanya mampu finis ketiga. Setelah memimpin di sebagian besar balapan, pebalap baru Ferrari itu bermasalah dengan turbo dan tarikan mobilnya di putaran ke-48. Alhasil, Leclerc bisa disalip Hamilton dan Bottas.
Ferrari bisa menebus hasil mengecewakan itu di seri ketiga di China. Menurut Hamilton dan Bottas, Ferrari akan sangat tangguh di lintasan-lintasan lurus Sirkuit Internasional Shanghai.
"Jika mereka mendapati trek lurus panjang di race selanjutnya, kami akan melihat mereka menghilang," ujar Hamilton.
"Trek lurus di China lebih panjang. Jadi Ferrari akan mendapat keuntungan yang lebih besar di sana," tambah Bottas setuju dengan rekan setimnya. (rin/cas)