Kejuaraan Asia Angkat Besi 2019 berlangsung di Ningbo, China, 20-30 April. Pengurus Besar Persatuan Angkat Berat, Angkat Besi, dan Binaraga Seluruh Indonesia (PB PABBSI) mengirimkan delapan lifter, yakni Syarah Anggraini, Nurul Akmal, Windi Cantika Aisah, Eko Yuli Irawan, Deni, Triyatno, Rahmat Erwin Abdullah, dan Mohammad Yasin.
Dari delapan atlet yang dikirim, PABBSI mamatok ada satu gelar yang diboyong ke Indonesia. Eko Yuli bertekad untuk mempersembahkan predikat juara itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami inginkan ada juara Asia. Kemarin Eko bilang di multievent Asian Games sudah juara, dia sendiri yang ngomong. Sudah juara dunia, Asian Games, tapi juara Asia belum. Itu dari hati dia bilangnya begitu," kata Wakil Ketua PB PABBSI, Djoko Pramono, di Mess Kwini, Kwitang, Jumat (5/4/2019).
"Makanya, kalau yang lain berhenti latihan, dia masih latihan. Kalau dia merasa kurang latihannya dan dia masih sanggup ya dia latihan," ujar dia.
Joko berharap lifter lain memiliki tekad juara seperti Eko Yuli. Jika tak meraih medali emas, Triyatno dkk diminta memperbaiki catatan angkatan terbaik, dari angkatan snatch maupun clean and jerk. Dia tak ingin lifter pulang dengan tangan kosong seperti di Kejuaraan Dunia di Fuzhou. Waktu itu, Syarah, gagal di semua angkatan snatch-nya..
"Ya ini kan baru, ya kami perlu data awal yang belum kami punyai sehingga bisa kami lihat kelebihan dan kekuarangannya. Makanya, tadi kami setting buat angkatan pertama saja supaya lebih mantap di Kejuaraan Asia," kata pelatih kepala pelatnas angkat besi, Dirdja Wihardja, terpisah.
"Itu sangat merugikan kami. Nah, Kejuaraan Asia ini levelnya gold, jadi total angkatan perkaliannya lebih banyak, itu yang akan kami maksimalkan," ujar dia.