ISSOM 2019 akhirnya digelar lagi akhir pekan kemarin, bertempat di sirkuit internasional Sentul, Jawa Barat, Minggu (7/4/2019). ABM Motorsport sebagai pemegang gelar juara umum terbanyak musim lalu kembali jadi favorit.
Ada 12 kelas dilombakan namun ABM hanya mengikuti 10 kelas, yakni ITCR 16 Max, STCR-1, STCR-2, Euro 2000, Euro 3000, JSTC, HJBSC, MB INA, BMW CCI OMR, dan Retro Race.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari 10 seri yang diikuti, ada enam kelas yang dimenangi oleh lima pebalap ABM. Di antaranya ada Gerhard Lukita di kelas STRC-1 BMW 3600, lalu Dodi Saputra di kelas STCR-1 MB 3600, Sendi Setiawan di kelas STCR-2 FFA dan STCR-2 Asia 2000, Jimmy Lukita di kelas STCR-2 Super 50 serta pebalap debutan Avila Bahar yang langsung juara di kelas ITCR 16 Max-Rising Star.
Avila adalah pebalap termuda di ABM karena baru berusia 16 tahun dan merupakan generasi ketiga keluarga Bahar yang terkenal di dunia balap nasional, Aswin dan Alvin. Lalu, Gerhard juga masih muda, usia 18 tahun dan sedang kuliah di Taiwan.
Sementara tujuh podium runner-up berhasil ditempati para pebalap ABM serta empat podium ketiga. Sisanya ada dua pebalap yang finis posisi kelima. Dua drifter ABM, Valentino Ratulangi dan Emmanuel Amandio, juga turun di seri pertama ISSOM ini.
"Kami cukup puas dengan raihan 19 piala pada seri 1 ISSOM 2019 di Sentul International Circuit hari Minggu kemarin. Masih ada dua potensi juara di race Euro 3000 dan Retro yang ditunda karena faktor cuaca yg tidak memungkinkan," ujar CEO ABM, Paul Montolalu, dalam perbincangan dengan detikSport.
"Pembalap muda Gerhard Lukita denga BMW E36 dan Avila Bahar dengan Honda Jazz tampil mengesankan untuk meraih podium teratas di STCR-1 BMW 3600 dan ITCR 16 Max Rising Star," sambungnya.
![]() |
Setelah melewati seri pertama dengan hasil oke, ABM bertekad tampil lebih baik lagi di seri kedua yang akan dihelat 5-7 Juli mendatang. ISSOM memang akan libur dulu sekitar dua bulan lebih karena bertepatan ibadah puasa Ramadan dan hari Raya Idul Fitri.
"Amandio sempat ada trouble juga tapi akhirnya bisa finis kedua di STRC-2 1600. Penampilan baik juga ditampilkan Jimmy Lukita, Ronald Nirahuwa, dan Constantin yang juga menyumbang piala bagi tim. Kami persiapkan diri untuk hadapi seri berikut dan kami yakin performa kami akan lebih baik lagi," demikian Paul.