Kejuaraan Asia Atletik 2019 itu digelar mulai 21-24 April di Doha. Indonesia menurunkan 10 atlet, termasuk tim estafet putra, Lalu Muhammad Zohri dkk.
Selain turun di estafet, mereka juga akan bertarung di nomor perorangan. Sebagai contoh, lalu Muhammad Zohri tampil di lari nomor 100 meter dan Joko Kuncoro Adi di lari 200 meter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Posisi di start block itu menjadi poin utama atlet karena akan mempengaruhi hasil akhir catatan waktu atlet, selain teknik tangan dan kaki yang benar.
Berkaca hasil dari uji coba di Singapura Terbuka pada akhir Maret 2019, tim estafet putra hanya mencatatkan waktu 40,26 detik (tanpa Zohri). Catatan tersebut juga jauh dari catatan waktu terbaik saat berlatih 39,80 detik.
"Makanya, kami latihan start block karena masih ada beberapa teknik mereka yang salah. Kayak hasil latihan tadi, Eko masih kaku jadi harus lebih rileks lagi, kalau Zohri saat mulai itu kepalanya masih suka menunduk, sementara Bisma start sebenarnya bagus cuma masih condong sedikit, sementara Joko start bagus, tapi kakinya masih lambat," Eni Nuraini, pelatih pelatnas atletik nomor jarak pendek, menjelaskan usai latihan.
Selain latihan start block, Zohri dkk juga melakoni latihan di kolam renang untuk memperbaiki teknik tangan ketika kaki mengayun.
"Jadi kalau latihan di kolam itu bukan berenang biasa tapi memang fokus memperbaiki teknik mereka saat berlari," katanya.
"Saya berharap di Doha catatan waktu mereka lebih baik dari saat Singapura kemarin. Harus bisa, minimal 39 kecil," dia mengharapkan.