Rionny ditunjuk sebagai head coach tunggal putri pelatnas PBSI sejak April 2019. Dia telah mendampingi Gregoria dkk tampil di Malaysia Terbuka pada awal bulan ini.
Dari pengamatannya, pemain tunggal putri pelatnas memiliki masalah sehingga susah mengalahkan pemain-pemain papan atas. Apa itu?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya rasa bukan mental, tapi harus dibiasakan agar pemain memiliki permainan matang," kata Rionny dalam One on One detikSport.
"Bicara mental berarti kita tak siap latihannya. Pemain yang di atas juga sama. Mereka (lawan-lawan) saat pemain kita kuat dikit, pemain kita mau lari saja, mereka kaget," kata dia.
Rionny memberikan contoh Gregoria. Menurut Rionny, Gregoria memiliki mental yang bagus, dia seorang pemain yang tak mau mengalah. Hanya saja, pemain asal Wonogiri, Jawa Tengah itu sering kehilangan fokus di lapangan.
"Kalau mental itu pemain akan takut berbuat papun. Sering salah, mati sendiri, poin yg tak seharusnya bisa didapatkan malah membuang bola jauh," Rionny menuturkan.
"Jadi, masalah mereka di fokus, kosentrasinya. Jadi kami sebagai pelatih harus mengingatkan terus dan itu harus dilakukan setiap hari, biar mereka terbiasa," dia menegaskan.
(fem/fem)