Rionny Mainaky di Bulutangkis: Bimbingan Papa dan Tergila-gila Liem Swie King

Rionny Mainaky di Bulutangkis: Bimbingan Papa dan Tergila-gila Liem Swie King

Femi Diah - Sport
Minggu, 21 Apr 2019 12:30 WIB
Liem Swie King menjadi sosok penting dalam karier Rionny Mai(Ari Saputra/detikSport)
Jakarta - Seperti Richard dan Rexy Mainaky, Rionny Mainaky juga mengenal bulutangkis dari sang ayah. Dia makin menggilai badminton karena Liem Swie King.

Rionny dan enam saudara kandungnya dikenalkan bulutangkis sejak kecil oleh ayah mereka, Jantje Rudolf Mainaky. Mereka tak eprlul jauh-jauh mencari lapangan latihan, sepetak tanah kosong dengan ukuran satu lapangan bulutangkis lengkap dengan garis batasnya ada di belakang rumah.

"Papa saya yang mengenalkan pertama kali. Papa saya kan pemain kidal, dia seorang juara nasional," kata Rionny dalam One on One detikSport.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Di belakang rumah ada lapangan, latihan setiap hari, om-om saya main, kita tunggu selesai, kami ambil raket, ada bola-bola bekas juga. Setiap pagi, kami shadow-shadow. Itu sudah biasa," kata pria yang akan berulang tahun ke-53 itu pada 11 Agustus tahun ini tersebut.

Karena selalu ada lawan tanding, Rionny tak pernah jenuh. Mereka juga mulai mengikuti kejuaraan seiring bertambahnya usia. Kemampuan mumpuni tenis meja pun mulai ditinggalkannya. Rionny berfokus berlatih bulutangkis.

Tapi, ada satu momen yang benar-benar membuat Rionny bertekad menjadi pemain nasional. Itu setelah dia menonton aksi Liem Swie King.

Rionny MainakkyRionny Mainakky memimpin latihan tunggal putri pelatnas PBSI. (Grandyos Zafna/detikSport)


"Saat itu usia saya 12 tahun. Saat itulah saya benar-benar gila. Saya kan melihat Lim Swie King main di Thomas Cup di televisi. Lihat dia jumping, besok pagi saya latihan, ikut-ikut jumping, kayak main saja," tutur dia.

"Saya seakan-akan sayalah Lim Swie King, pokoknya saya jumping-jumping seperti dia. Sampai malam-malam saya mimpi main seperti dia, jumping-jumping. Setelah itu, saya seperti kena sihir buat jumping-jumping. Saya itu mimpi kayak saya yang main, tapi dia. jadi lompatan hampir-hampir sama," ujar bapak tiga anak itu.

"Sejak itu saya ingin sekali menjadi pemain bulutangkis. Jadi, saya latihan lari, latihan lari dan lari. Juga latihan smes. Saat enggak ada bola saja, kayak lagi main, di mana-mana saya praktikkan bulutangkis hahaha," dia mengenang.




Tonton juga video Christian Hadinata: Motor Sektor Ganda Bulutangkis Indonesia:

[Gambas:Video 20detik]


Rionny Mainaky di Bulutangkis: Bimbingan Papa dan Tergila-gila Liem Swie King
(fem/mrp)

Hide Ads