Lindswell Mengenang Puasa 2 Ramadhan Lalu: Sembunyi-Sembunyi Takut Ketahuan

Lindswell Mengenang Puasa 2 Ramadhan Lalu: Sembunyi-Sembunyi Takut Ketahuan

Femi Diah - Sport
Sabtu, 11 Mei 2019 18:02 WIB
Lindswell Kwok puasa sembunyi-sembunyi dua Ramadhan silam. (Ari Saputra/detikSport)
Jakarta - Lindswell Kwok menjalani puasa bulan Ramadhan untuk kali ketiga tahun ini. Dua tahun beruntun sebelumnya, dia berpuasa secara diam-diam.

Dua Ramadhan lalu, Lindswell masih tinggal di pelatnas wushu. Saat itu, dia telah tertarik dengan Islam dan memutuskan untuk menjadi mualaf. Tapi, diam-diam.

Bukan apa-apa, Lindswell menjaga perasaan kedua orang tua, lima kakak, dan keluarga besarnya. "Aku enggak mau bikin heboh," kata Lindswell dalam wawancara dengan detikSport, Jumat (10/5/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan memikirkan imbas dari keputusan besar itu, Lindswell pun tak bisa terang-terangan tak lagi menjadi pemeluk agama Budha kepada personel Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI). Kakaknya, Iwan Kwok, berada di jajaran PB WI.

Makanya, Lindswell berpuasa dan menjalankan sholat secara sembunyi-sembunyi. Termasuk pada dua Ramadhan lalu. Lindswell pun tetap berlatih maksimal, tak mengurangi porsi sedikitpun.


"Puasa pertama pertama itu aku latihan di pelatnas, jadi berasa lemesnya enggak terlalu. Karena, kan memang memang sudah diniatin, aku pengen puasa, pasti bisa. Itu yang aku tanamkan padahal capeknya luar biasa," kata Lindswell.

"Karena (puasa) diam-diam itu aku justru enggak mengeluh, karena memang tidak bisa, takut ketahuan. Aku justru semakin jadi kuat. Sebaliknya, yang aku lihat semakin ngeluh jadi cepat haus, lemes," ujar perempuan asal medan 27 tahun itu.

Untuk mengecoh pelatih, Lindswell tetap membawa botol minum saat latihan di bulan Ramadhan. Tapi, dia tak akan meminumnya.

"Dulu pas puasa aku tetap bawa air, airnya tetap diguyur buat cuci muka. Kan dingin ya, jadi seger lagi. Soalnya waktu itu aku enggak bisa ngadu, enggak bisa leyeh-leyeh, enggak bisa manja dan porsi latihan sama. Karena, pelatih enggak tahu jadi mau aku harus kuat," ujar Lindswell.

Waktu yang 'berbahaya' bagi Lidnswell tak hanya saat berlatih, namun juga ketika sahur. Lindswell tak kerap merasa khawatir ada orang lain yang sewaktu-waktu memergokinya bersantap sahur.

"Pernah waktu itu aku sedang sahur, saat tinggal di Medan (lokasi pelatnas wushu), tahu-tahu pintu kamarku diketok dari luar. Rasanya lemes kayak mau diterkam harimau," kata Lindswell.

Kini, Lindswell bisa menjalankan ibadah puasa dengan relaks. Dia tinggal di rumah bersama suami, Acmad Hualefi.

Sudah begitu, keduanya sama-sama sudah pensiun dari wushu.

"Ulai (sapaan karib Hulafei) mengingatkan agar kami lebih serius ibadah. Kan, kemarin-kemarin semua terhalang, enggak bisa puasa, ibadah enggak maksimal, sekarang ibadah lebih nyantai, ya kita lebih maksimal," ujar Lindswell.

Selain itu, ibunda Lindswell, Nuraini, sedikit banyak mulai mengerti puasa Ramadhan yang dijalani Lindswell.

"Saat telepon, mama bilang nanti kalau sudah tiba waktu makan, meskipun belum bilang puasa, saya yakin mama tahu saya puasa, saya diminta banyak-banyak minum air putih," ujar Lindswell.

(fem/nds)

Hide Ads