Aero dan Aqsa akan ambil bagian di kelas Pro R/A Enduro bulan depan. Ajang itu merupakan seri kedua dari delapan seri kejuaraan yang digelar di Amerika Serikat dan bagian dari kualifikasi Kejuaraan Dunia Jetski 2019.
"Rencananya setelah Lebaran kami langsung terbang ke Amerika untuk balapan di sana," kata Aero di kawasan Ancol, Jakarta Utara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di seri I Kejuaraan Internasional P1 AquaX pada April lalu duet kakak adik ini mampu menembus peringkat tiga dan empat dan sama-sama mengemas 47 poin. Sementara peringkat pertama diraih atlet jet ski AS, Chris MacClugage, sedangkan urutan kedua diraih Brian Baldwin (juga dari AS).
"Pas balapan terakhir Aqsa menang jadi rangkingnya lebih baik di posisi tiga meski poinnya sama persis," Aero menjelaskan.
"Ya, saya tak mau kalah dari dia (Aero)," Aqsa menimpali.
Bertarung dengan Cedera Lutut
Menjelang ajang itu, kondisi Aero tak maksimal. Dia sedang dalam masa pemulihan dari cedera lutut kanan yang menimpanya saat balapan.
"Kejadiannya pas mau ngejar lawan tuan rumah (Chris McClugage). Posisinya lawan sudah di posisi pertama sementara saya membuntuti di belakanganya. Cuma beda 20 meter lagi, tapi saat belokan ombaknya pecah. Sementara saya juga tak bisa menghindar karena ada dua jetski yang baru tabrakan dan tiga jetski marsal. Jadi saat tiba mau loncat ombak pecah, enggak bisa menghindari, saya jatuh," Aero mengungkapkan.
"ACL putus, meniskusnya juga putus. Tapi sudah dioperasi. Ini sudah mendingan, pas habis operasi juga saya sudah bisa langsung jalan. Ini saja saya baru pulang terapi. Saya juga kan bosan di rumah jadi banyak kegiatan di luar," kata juara dunia jetski 2016 ini.
Apalagi Aero dan Aqsa sudah melakoni latihan bersama kembali. "Latihan tetap dilakukan untuk memperkuat upper body. Tapi dihindari yang memveri impact sama titik cederanya," ujarnya.
"Kami latihan setiap hari. Jadi setiap pekan pasti gym dan lari. Semoga di siri nanti kami bisa memberikan hasil yang jauh lebih baik," Aqsa menambahkan.