Usai dari Piala Sudirman, para pebulutangkis Indonesia bersiap menghadapi turnamen BWF World Tour Super 300 di Australia. Turnamen berhadiah total 150 ribu dollar AS itu bergulir pada 4-9 Juni di Quaycentre, Sydney.
Di sektor tunggal putri, PBSI mengirimkan empat wakilnya. Selain Fitriani, ada Gregoria Mariska Tunjung, Choirunnisa, dan Ruselli Hartawan yang masuk dalam skuat yang diterbangkan ke negeri kanguru tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada babak pertama, Fitriani akan menghadapi wakil China, Zhang Yiman. Dari catatan pertemuan, keduanya pernah saling mengalahkan.
Pertemuan terakhir dimenangi Yiman di Selandia Baru Terbuka 2018. Saat itu, Yiman menang rubber game atas Fitriani dengan skor 17-21, 21-15, dan 17-21. Fitriani pun bertekad untuk revans.
"Kelebihan dia (Yiman) lumayan ulet. Pukulan atasnya juga lumayan halus, jadi saya harus siap main reli, dan lebih berani mengontrol lawan karena dia tak mudah dimatikan. Ya sebisa mungkin harus fokus di lapangan," kata Fitriani di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur.
Turnamen ini jadi tantangan besar untuk Fitriani. Sebab pebulutangkis 20 tahun itu tak punya banyak waktu untuk pemulihan usai tampil di Piala Sudirman 2019.
"Memang mepet sih waktunya jadi recovery badan juga belum sepenuhnya. Tapi berusaha yang terbaik saja," kata dia.
Untuk mengakali mepetnya jeda waktu, pelatih tunggal putri, Rionny Mainaky, telah melakukan persiapan sejak bergulirnya Piala Sudirman di Nanning, China.
"Di Sudirman Cup kemarin (China) memang kami sudah ada training untuk ke Australia. Jadi sambil mereka bertanding saya siapkan juga karena kami tahu waktu latihannya bakal pendek sekali," kata Rionny terpisah.
(mcy/nds)