tak juga juara usai meraih medali emas Asian Games 2018 Jakarta, Jonatan pecah telur dengan menjuarai Selandia Baru Terbuka pada awal Mei 2019. Dia pun menepis julukan spesialis multievent.
Tapi, penampilan kurang sip ditunjukkan Jonatan d Piala Sudirman 2019 pada 19-26 Mei di Nanning, China. Jonatan gagal menyumbangkan poin saat Indonesia menghadapi Taiwan. Dia dikalahkan Chou Tien Chen pada perempatfinal ajang bulutangkis beregu campuran itu. Publik kadung berekspektasi besar lantaran laga itu merupakan ulangan final Asian Games 20118 dan Jonatan keluar sebagai pemenang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelatih Jonatan Christie, Hendry Saputra Ho, tak mau sesumbar. Dia meminta agar Jojo, sapaan kari Jonatan Christie, berfokus satu demi satu pertandingan.
"Saya inginnya final dan juara. Tapi, final dulu. Kalau dibilang juara pasti bisa atau enggak? Ya wallahuallam, tak ada yang tahu. Tapi, dengan acuan Jonatan menang di New Zealand, kami harapkan dia bisa masuk final dan juara," kata Hendry di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (31/5/2019).
"Tak akan ada perubahan banyak. Tapi, harus ada pemantapan dan evaluasi dari kejuaraan lain. Untuk waktu yang ada ini saya harap kami bisa lebih memahami, mengerti dan belajar agar tak melakukan kesalahan seperti sebelumnya," ujar dia.
"Seperti kalau berasa fisik kurang, dengan empat hari mana ada peningkatan, paling menjaga maintenance saja. Kalau teknik empat hari bisa ada perubahan tapi tetap tak banyak. Jadi kita lebih ke pemantapan cara main dan strateginya supaya hasilnya lebih baik," dia menjelaskan.
Di babak pertama Australia Terbuka, Jonatan akan berhadapan dengan tunggal China, Lu Guangzhu. Dari catatan pertemuan keduanya belum pernah bentrok di lapangan.
"Saya tidak mau komentar soal undian. Menurut saya, draw itu kalau dia nggak seeded, ya ketemu pemain sedeed. Fair saja. Apapun risikonya harus dihadapi. Namanya latihan kita harus uji supaya ada peningkatan dan standar kualitas," katanya.