.webp)
Equestrian jadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan di Asian Games 2018. Selepas perhelatan itu, muncul kekhawatiran bahwa venue Equestrian dan lainnya bakal terbengkalai karena tidak adanya perhatian serius dari pemerintah maupun swasta.
Sudah jadi hal klasik di Tanah Air ketika banyak bangunan olahraga yang dibangun dengan biaya selangit, tapi hanya teronggok jadi bangkai setelah selesai perhelatan acara olahraga seperti PON, SEA Games, atau ajang bergengsi lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama ini PT Pulo Mas Jaya sebagai BUMD DKI menjadi pengelolanya namun selepas Asian Games, mereka menggelar lelang untuk mencari mitra strategis mengelola Jakarta Equastrian Park secara profesional. Akhirnya mitra baru tersebut didapatkan untuk bekerjasama bareng PT Pulo Mas Jaya, yakni PT Equina Global Prima atau bisa disebut Equinara.
Equinara merupakan konsorsium yang terdiri dari dari PT Equina Global Prima (EQUINARA), DeLaqour Premium GmbH (DELAQOUR), dan Perkumpulan Equestrian Indonesia Raya (KLUB EQUINARA). Kontrak lima tahun pun ditandantangani sebagai awal mulai kerjasama Equinara dan PT Pulo Mas Jaya.
 Foto: Istimewa |
"Equinara terpilih karena bisa memberikan value creation dari equestrian bisnisnya seperti petshop, clinic, akademi, dan even internasional. Jadi, kita punya penilaian yang sangat tinggi dan itu hanya bisa dipenuhi Equinara," kata Presiden Direktur PT Pulo Mas Jaya, Yudha Ketaren, dalam rilis kepada detikSport.
"Tahun pertama tentunya untuk semua perbaikan. Equinara melakukan investasi di infrastruktur. Seperti kita lihat ada pembuatan paddock, cafe, dan memperlengkapi akademi. Jadi lima tahun merupakan waktu maksimal untuk value dan kerja sama ini. Tidak menutup kemungkinan kerja sama ini bisa diperpanjang lagi," sambungnya.
Equinara akan mengelola segala fasilitas yang ada di Jakarta Equastrian Park termasuk Equinara Academy Pulomas, yang digunakan untuk para calon atlet berkuda nasional. Nantinya sekolah berkuda itu mempunya kurikulum belajar yang membagi peserta didik dengan kelas seperti beginner, development squad, performance squad, dan elite squad.
"Pengembangan pertama adalah akademi. Melalui akademi, akan berkembang macam-macam. Kami mengundang orang untuk mencoba kemampuan olahraga equestrian. Setelah itu, kami akan lihat potensi-potensi yang berhak membela Indonesia," tutur Adinda Yuanita selaku Direktur Utama Equinara.
"Kami sangat serius ingin mengembangkan olahraga Equestrian di Indonesia, maka dari itu kami membuat kurikulum secara sistematis. Hal ini dilakukan supaya semakin banyak yang berminat untuk belajar menunggang kuda dengan baik dan benar," jelas Adinda.
Equinara bahkan bekerjasama dengan Riesenbeck Longines World Equestrian Academy di Jerman untuk dapat menyalurkan bakat para calon atlet Equestrian sehingga bisa mendatangkan prestasi untuk Indonesia ke depannya.
Equinara Academy Pulomas memiliki trainer yang juga merupakan atlet-atlet nasional, seperti Ferry Wahyu Hadiyanto, Yanyan Hadiansah, dan Marco Wowiling serta tersedia kuda-kuda warmblood yang khusus untuk olahraga Equestrian. Equinara juga dipercayakan untuk mengelola Equine Clinic, yakni klinik khusus kuda satu-satunya di Jakarta.
Terakhir, Equinara juga dipercaya untuk melaksanakan pengembangbiakan kuda-kuda olahraga berjenis warmblood dan akan dilaksanakan di Jakarta Equastrian Park tersebut. Tertarik mencobanya?
