Pebulutangkis cilik yang mengikuti Coaching Clinic itu berasal dari klub-klub di wilayah eks Karesidenan Kedu seperti Magelang, Purworejo, Kebumen, Temanggung dan Wonosobo. Selain itu, juga berasal dari Kota Yogyakarta, Sleman, Kulon Progo, Bantul dan Gunungkidul.
Kemudian, para atlet muda bulutangkis ini dipilih berdasarkan prestasi yang dicapai di daerah asalnya masing-masing. Mereka mendapatkan materi teknik dasar bulutangkis seperti cara memegang raket yang benar. Kemudian, pergerakan kaki dari sederet legenda bulutangkis dan pelatih PB Djarum. Adapun materi antara lain diberikan Fung Permadi, Christian Hadinata dan pelatih PB Djarum lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Karena Hendra Penenang Ahsan yang Berapi-api |
"Untuk tadi pagi lebih banyak usia 9 - 12 tahun. Jadi, harapan kita bisa lebih banyak menjaring bibit-bibit yang potensial dari eks Karesidenan Kedu yang bisa disalurkan kalau memang kualitasnya menurut kita bisa menyamai. Kalau tidak akan kita berikan kesempatan untuk mengikuti audisi umum yang akan dilangsungkan bulan depan di Bandung," kata Fung di GOR Djarum Magelang, Jumat (28/6/2019).
Legenda bulutangkis Indonesia era 90-an tersebut menambahkan, audisi umumnya rutin dilangsungkan setiap tahun. Kemudian untuk Coaching Clinic setahunya mengadakan beberapa kali, namun tempatnya yang berpindah-pindah.
"Coaching Clinic ini menurut kita penting untuk meningkatkan gairah perbulutangkisan di Indonesia terutama kalau kita mengadakan di luar pulau Jawa," katanya.
"Kalau kita mengadakan Coaching Clinic seperti ini biasanya antusiasme adik-adik atau atlet di daerah-daerah yang kita adakan itu saya rasa besar sekali," ujar dia.
"Ini juga ada pengaruhnya mungkin dari rekan-rekan sekarang kan kita tahun penyebaran informasi begitu luas, kemudian terbantu juga tahun lalu Asian Games kita punya prestasi yang baik. Saat ini perbulutangkisan di daerah-daerah ini sungguh luar biasa tinggi animo," dia menambahkan.
Sementara itu, Christian Hadinata mengatakan, dalam Coaching Clinic ini diperagakan pula cara memegang raket yang benar. Kemudian, termasuk langkah kaki yang benar dan diperlukan dalam permainan bulutangkis.
"Untuk hal-hal teknis sudah diperagakan juga bagaimana cara memegang raket yang benar. Lalu, langkah kaki yang benar, yang diperlukan dalam permainan bulutangkis," Christian menjelaskan.
"Karena, kalau dari awal atau dasar hal-hal seperti ini kurang diperhatikan, artinya anak-anak dibiarkan berkembang dengan sendirinya atau tidak dikoreksi, tidak dibenahi hal-hal yang dilakukan itu yang sebetulnya salah nanti setelah usia tertentu bagi anak-anak ini akan lebih sulit untuk melakukan koreksi karena dari mulanya sudah salah," dia menambahkan.
(fem/fem)