Finis keempat di Belanda tidak cukup berarti bagi pebalap Ducati itu usai retired di Catalunya. Dengan tambahan 13 poin, Dovizioso masih tertinggal 44 poin dari Marquez di puncak klasemen sementara.
Jarak tersebut berpotensi melebar lagi karena pebalap Repsol Honda itu memiliki rekor 100% di Sachsering dalam sembilan tahun terakhir. Sebaliknya, Sachsenring bisa dibilang salah satu kelemahan Ducati. Pencapaian terbaik Dovizioso di sana hanyalah sekali finis ketiga pada 2016.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masalah Dovizoso di akhir pekan ini niscaya bertambah karena kebangkitan Yamaha dan Suzuki. Maverick Vinales berhasil melesat di atas M1 untuk menjuarai seri Belanda sedangkan Alex Rins yang menunggangi Suzuki tampil menjanjikan sekalipun akhirnya gagal finis usai jatuh saat memimpin lomba.
"Desain treknya terutama tidak cocok untuk karakteristik motor kami, tapi ban-ban juga akan memainkan sebuah peran penting menuju hasil akhir balapan," komentar Dovizioso dilansir GPOne.
"Aku tidak mengira akan ada sebuah tantangan mudah karena kami akan memiliki lawan-lawan yang tangguh, dan bukan cuma Marquez saja karena mungkin Yamaha dan Suzuki juga akan kompetitif di trek yang berlawanan dengan arah jarum jam dengan banyaknya tikungan yang sempit."
Pada 2018, Marquez juara dengan jarak 2,1 detik dari Valentino Rossi di belakangnya. Sedangkan Dovizioso finis ketujuh dengan jarak hampir 8 detik.
"Bagaimanapun juga, setiap balapan itu ceritanya berbeda dan kami ingin terus maju ke depan di sirkuit ini. Selisih tahun lalu itu selisihnya di garis finis kecil, tapi kami masih punya ruang untuk meningkat. Kami mesti tetap fokus dan menyudahi paruh pertama kejuaraan ini dengan positif," cetus pebalap Italia itu.
(rin/cas)